Musim Haji Berpotensi Disusupi ISIS

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 7 Agustus 2014 22:15 WIB

anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) membersihkan coretan cat semprot di tembok yang berada di kawasan Tipes, Solo. Coretan tersebut berisi dukungan terhadap Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS). TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Tarbiyah Islamiyah, Basri Bermanda, mengatakan gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS) berpotensi masuk ke kegiatan manasik haji di Arab Saudi pada September mendatang. Dia beranggapan, gerakan tersebut sudah berskala internasional.

"Pimpinannya tentu akan melihat semua peluang, termasuk haji," ujar Basri dalam konferensi pers di kantor Majelis Ulama Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis, 7 Agustus 2014. Karena itu, Basri mengimbau jemaah haji Indonesia nanti untuk tetap waspada terhadap ajaran-ajaran yang tak dikenalnya. (Baca: Delapan Masjid di Bekasi Diduga 'Kemasukan' ISIS)

Sebaliknya, Ketua Umum MUI Muhammad Din Syamsuddin berpendapat ISIS sulit menyusupi momentum haji. ISIS akan sulit mempengaruhi jemaah haji. "Sebab, semua jemaah akan fokus pada ibadah mereka," katanya di tempat yang sama.

Din menilai gerakan berbau teror tersebut berpotensi memecah persatuan umat Islam dan menggoyahkan Indonesia yang berlandaskan Pancasila sebagai dasar negara. "Karena itu, MUI melarang umat Islam untuk masuk ke dalam gerakan ISIS," katanya.

Meski begitu, kata Din, MUI tidak akan mengeluarkan fatwa ihwal pelarangan tersebut. Musababnya, tindakan ISIS di beberapa negara sudah jelas menerangkan hal-hal yang diharamkan Islam. (Baca: Baiat ISIS Bawa Keuntungan untuk Pemerintah)

Penasihat Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama, Ma'aruf Amin, menyatakan kekerasan dan pembunuhan diharamkan Islam. "ISIS sangat tak sesuai dengan prinsip Islam," katanya. Ma'aruf mendukung pemerintah melarang ISIS di Indonesia. "Pemerintah harus menindak dengan hukum yang berlaku siapa saja yang terlibat dalam ISIS," ujar Wakil Ketua Umum MUI ini. (Baca:Kurir Bom Azahari Tak Tahu Jaringan Pendukung ISIS)

Gerakan mendukung ISIS di Indonesia muncul sejak bulan lalu. Belakangan, muncul video ajakan kepada warga Indonesia untuk bergabung dengan ISIS di YouTube. Bahkan, sudah ada baiat di beberapa daerah. Abu Bakar Ba'asyir, terdakwa terorisme yang sedang mendekam di Nusakambangan, pun dikabarkan telah membaiat 20-an narapidana kasus terorisme untuk masuk ke ISIS.

AMRI MAHBUB

Terpopuler:
Ini Rapor Kepala Dinas Pendidikan DKI Lasro Marbun
Ahok Curiga, Belum Ada Pejabat DKI yang Dipecat
Hakim Wahiduddin Koreksi Gugatan Prabowo-Hatta
Migrant Care Laporkan Enam Anggota DPR Pemilik PJTKI







Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya