Abu Bakar Ba'asyir Serahkan Bendera ISIS  

Reporter

Kamis, 7 Agustus 2014 17:48 WIB

Foto yang beredar di media sosial, disebut-sebut sebagai acara baiat Abu Bakar Ba'asyir untuk mendukung ISIS di Lapas Nusakambangan. Dirjen Lembaga Pemasyarakatan sedang melakukan pengecekan dari mana asal-usul foto ini dan akan melakukan sidang tim pengamat Lapas untuk mengevaluasi kenapa ada kamera bisa masuk ke lapas Nusakambangan. Istimewa

TEMPO.CO, Cilacap - Terpidana kasus terorisme, Abu Bakar Ba'asyir, menyerahkan sejumlah atribut yang sebelumnya disebut-sebut sebagai simbol Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kepada pejabat Direktorat Jenderal Lembaga Pemasyarakatan. (Baca: Aktor Video ISIS Bachrumsyah Suka Bolos Kuliah)

Penyerahan simbol ISIS itu diungkapkan asisten pribadi Abu Bakar Ba'asyir, Hasyim Abdullah, saat mendatangi Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, bersama 36 pendukung terpidana itu pada Kamis, 7 Agustus 2014. Namun, saat penyerahan itu, Hasyim mengatakan atribut itu bukan simbol ISIS. “Sebenarnya itu bukan bendera ISIS, tapi simbol Daulah Khilafah Islamiyah,” katanya. (Baca: ISIS Cekoki Anak-anak dengan Video Pemenggalan)

Menurut Hasyim, Ba'asyir memang mendukung terbentuknya Daulah Khilafah Islamiyah. Ba'asyir, Hasyim melanjutkan, berbaiat terhadap khilafah, bukan kepada ISIS. Setelah terbentuknya khilafah, maka diangkatlah seorang khalifah sebagai ulil amriatau pemimpin dunia. (Baca: MUI Haramkan Umat Islam Masuk ISIS)

Hasyim mengatakan Ba'asyir berpandangan ISIS hanyalah sebuah organisasi yang memperjuangkan kekuasaan di Irak dan Syam (Suriah) atau gerakan perjuangan jihad. Dalam Islam, kata dia, jika sudah terbentuk khilafah, wajib bagi kaum muslimin di mana saja untuk berbaiat kepada khalifah. Jika tidak melakukan, dia akan terkena ancaman Rasulullah, yaitu mati secara jahiliyah.

Menurut Hasyim, Ba'asyir dan 22 orang lainnya dari 43 narapidana kasus terorisme sudah berbaiat kepada khilafah, dan bukan kepada ISIS.

Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Andry Triaspotra mengatakan pengamanan di Nusakambangan diperketat setelah muncul foto Ba'asyir sedang dibaiat di dalam lapas. (Baca: Foto dengan Bendera ISIS, Baasyir Akan Dihukum.) Menurut dia, pengawasan diperketat saat jam besuk. "Menghadapi narapidana memang berbeda, moril penjaga lapas bisa down," katanya. (Baca: Surakarta Dianggap Basis ISIS di Jawa Tengah)

Para petugas lapas sering ketakutan karena narapidana terorisme sudah tahu nama keluarga mereka. Akibatnya, blok penjara narapidana kasus terorisme jarang dirazia.

Ia mengaku sudah menyelidiki asal mula bendera ISIS yang ada di Nusakambangan. Bendera tersebut diselundupkan dengan cara menjadikannya jilbab yang digunakan pembesuk.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah Hermawan Yuniyanto mengatakan pembesuk wanita akan diperiksa oleh petugas lapas perempuan. "Tenaga dari Lapas Pasir Putih kurang, makanya kami ambil dari lapas lain," katanya.

Petugas lapas perempuan bertugas menggeledah pembesuk wanita yang ingin mengunjungi narapidana terorisme. Saat ini, kata dia, di Lapas Pasir Putih ada 43 narapidana terorisme, terbanyak di antara lapas lainnya.

ARIS ANDRIANTO





Berita Terpopuler:
Massa Prabowo Bentrok dengan Polisi di KPU Jatim
Hakim Wahiduddin Koreksi Gugatan Prabowo-Hatta
Ahok Curiga, Belum Ada Pejabat DKI yang Dipecat
Migrant Care Laporkan Enam Anggota DPR Pemilik PJTKI

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya