Ratusan Warga Lombok Barat Terjangkit Cikungunya

Reporter

Editor

Senin, 18 April 2005 15:15 WIB

TEMPO Interaktif, Mataram:Ratusan warga di Dusun Kapek Atas, Desa Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, terjangkit cukungunya. Dinas Kesehatan Lombok Barat menyatakan status kejadian luar biasa (KLB) mengingat kasusnya untuk sementara berada di satu lokasi.Data di Dusun Kapek Atas menyebutkan, jumlah penderita penyakit yang disebabkan virus dan ditularkan lewat nyamuk aedes aegepty dan aedes albovictus ini mencapai 200 orang dari sekitar 1.475 jiwa penduduk atau 315 kepala keluarga. Kemungkinan jumlah itu akan terus bertambah mengingat sampai sekarang masih ada penderitanya.Kepala Dusun Kapek Atas Maliki Harun mengatakan, rata-rata tiap kepala keluarga terjangkit dua hingga tiga orang, sehingga jika dijumlahkan penderitanya lebih dari 200 orang. "Tapi akan terus bertambah," tegasnya saat ditemui di rumahnya di Dusun Kapek Atas, Senin (18/4) siang.Maliki Harun yang baru saja sembuh dari cikungunya mengaku sebenarnya kampungnya baru saja dilakukan fogging (pengasapan) dan pembagian abate satu pekan lalu. Pengasapan itu dilakukan oleh petugas Dinas Kesehatan Lombok Barat dibantu Puskesmas Gunungsari. Tapi, nyamuk yang ada di kampung itu tidak juga pergi atau mati. "Masih tetap ada, bahkan jumlah penderitanya terus meningkat," imbuhnya.Keluhan Maliki Harun didukung Sayuti, tetangganya. Menurutnya, Puskesmas Gunungsari memang telah melakukan pengasapan, memberikan bubuk abate dan membagi-bagikan obat-obatan tapi itu dilakukan baru satu kali. "Saya protes jika pihak Puskesmas mengatakan bahwa warga di Kapek Atas sudah sembuh dan terbebas dari cikungunya," tegasnya.Menurut Sayuti, warga di Kapek Atas sekarang ini telah ketakutan akan penyakit cikungunya. Sebab, meski penyakitnya telah terjadi lebih dari dua pekan, sepertinya dianggap enteng oleh pegawai Puskesmas. "Nyatanya jika mereka datang ke kampung kami, lebih banyak duduk-duduk. Lihat warga sudah parah terjangkit penyakit ini," imbuhnya.Kepala Puskesmas Gunungsari drg Farida Hidayati membenarkan salah satu dusun di Gunungsariterjangkit penyakit cikungunya. Namun, menurutnya, jumlahnya hanya sekitar 30 orang saja, dan kasus cikungunya yang menyerang Dusun Kapek Atas sekarang ini sudah tuntas. "Sudah selesai. Itu berita sudah basi karena kejadiannya kemarin," tegasnya saat dihubungi di kantornya di Gunungsari, Senin (18/4) siang.sujatmiko

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

11 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

11 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

21 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

38 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

39 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

58 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya