Pengamat: ISIS Bisa Dimanfaatkan Kelompok Radikal  

Reporter

Editor

Irfan Budiman

Kamis, 7 Agustus 2014 05:45 WIB

Ustad Basri yang menjadi penanggung jawab Mesjid Ridha memberikan keterangan pers terkait deklarasi dukungan ISIS dan pembaiatan jemaah di Makassar, Sulawesi Selatan, 6 Agustus 2014. ISIS mendapat dukungan karena dianggap kelompok yang mampu memerangi kekafiran. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat terorisme Al Chaidar khawatir tren baiat kepada organisasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok Islam intoleran yang ingin kembali menyerang aliran Islam lain, seperti jemaah Ahmadiyah dan Syiah.

Menurut dia, masyarakat harus lebih waspada terhadap kemungkinan penyerangan terhadap kaum minoritas. "ISIS dijadikan tameng kelompok intoleran agar identitas mereka tak terbuka ketika melakukan penyerangan," kata Al Chaidar saat dihubungi Tempo, Rabu, 6 Agustus 2014. Baca: Pemerintah Blokir 27 Video ISIS di Internet

Al Chaidar mengatakan ISIS tidak akan banyak mengubah tatanan kehidupan masyarakat. Menurut dia, hal yang akan terjadi adalah masyarakat menaruh perhatian terhadap bahaya ISIS karena banyak dibicarakan media, sehingga menyebabkan isu agama yang lain terlupakan.

Al Chaidar juga mengatakan kekhawatiran masyarakat pun akan berangsur-angsur mereda karena lambat-laun tren ISIS akan memudar. Namun, kata dia, konflik kepentingan untuk menyerang kaum minoritas akan tetap ada. (Baca: Endus ISIS, Intelijen Daerah Lintas Sektor Disebar)

"Kelompok seperti FPI dan kelompok islam radikal lainnya yang masih harus diwaspadai," kata Al Chaidar.

Menurut Al Chaidar, baiat yang dilakukan pendukung kelompok ISIS belum mengganggu ketertiban umum hingga saat ini. Sebab, kelompok-kelompok yang menyatakan dukungan akan langsung mengirim relawan mereka ke Irak atau Suriah untuk membantu ISIS di sana. (Baca: Banser Tolak Pembaiatan Pengikut ISIS di Sidoarjo)

"Gerakan ISIS terpusat di Timur Tengah, jadi kemungkinannya kecil gerakan tersebut akan mengganggu stabilitas politik Indonesia," kata Al Chaidar.



YOLANDA RYAN ARMINDYA









TERPOPULER:





Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

23 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

42 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

43 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

51 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

52 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

54 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

54 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

54 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

55 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

55 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya