Jemaah Torikoh: Ansharul Khilafah Jaringan ISIS

Reporter

Rabu, 6 Agustus 2014 07:43 WIB

anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) membersihkan coretan cat semprot di tembok yang berada di kawasan Tipes, Solo. Coretan tersebut berisi dukungan terhadap Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS). TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Malang - Sekelompok orang dari Toriqoh Khidriyah Naksabandiyah dari Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, mendatangi Masjid Jami Sulaiman Al-Hunaishil pada Selasa, 5 Agustus 2014.

Pada Ahad, 20 Juli lalu, Ansharul Khilafah dideklarasikan di masjid itu. Masjid Jami Sulaiman Al-Hunaishil selesai dibangun pada Februari lalu dan beralamat di Gang Makam, Dusun Sempu, Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. (Baca: Pendukung Pemimpin Milisi ISIS Dibaiat di Malang)

Kepala Kepolisian Sektor Dau Ajun Komisaris Supari mengatakan jemaah Toriqoh berpakaian serba putih. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB. Kedatangan mereka membuat warga sekitar curiga.

"Warga melapor ke kami. Saat kami tiba di lokasi, kami minta mereka untuk ikut ke kantor Kecamatan Dau karena akan ada pertemuan dengan juru bicara Ansharul Khilafah (Muhammad Romly)," ujar Supari, Selasa, 5 Agustus 2014. (Baca: Akui Pembaiatan,Ansharul Khilafah Bantah Pro ISIS)

Menurut Supari, jemaah Toriqoh menduga masjid itu jadi sarang jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Malang. "Mereka ingin mengetahui secara langsung, tapi kami nasihati agar mereka tidak mudah terprovokasi," tuturnya.

Pemimpin Toriqoh Khidriyah Naksabandiyah, Muhammad Yusuf, menyampaikan kedatangan mereka di Masjid Jami Sulaiman Al-Hunaishil hanya untuk memastikan tidak ada gerakan pendukung ISIS. Sebab, ia yakin bahwa Ansharul Khilafah merupakan jaringan ISIS di Malang.

"Saya yakin Ansharul Khilafah itu mengajarkan paham ISIS. Itu terlihat dari cara baiat yang serupa dengan pemimpin ISIS (Abu Bakar al-Baghdadi)," kata Yusuf. (Baca: Enam Wilayah Indonesia Waspada Penyebaran ISIS)

Selebihnya, ia meminta pemerintah dan aparat keamanan bertindak tegas dengan melarang dan memberantas gerakan ISIS di Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu) serta di seluruh wilayah Indonesia. Paham ISIS, tutur Yusuf, sangat bertentangan dengan Pancasila dan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Aliran kami adalah turunan dari Nahdlatul Ulama, yang toleran dan menegakkan Islam dengan kasih sayang, bukan seperti ISIS. Kami meminta kepada pemerintah dan aparat keamanan agar organisasi ini (Ansharul Khilafah) dibubarkan saja," ujar Yusuf menegaskan. (Baca: ISIS Bersumpah Hancurkan Kabah Jika Kuasai Mekah)

ABDI PURMONO



Baca juga:
Kapolda Jabar Pantau Arus Balik Selatan Naik Motor
Organda Kalimantan Timur Minta Kartu Kendali Sola
Di Gaza, Warga Kuburkan Jasad di Kulkas







Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya