Bendera ISIS Berkibar di Bima

Reporter

Editor

Irfan Budiman

Selasa, 5 Agustus 2014 15:43 WIB

Seorang warga menghapus mural bergambar bendera ISIS di tembok makam yang berada di kawasan Tipes, Solo. Mural sejenis ditemukan di beberapa titik di kota ini. TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Bima - Bendera bergambar simbol Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syiria/ISIS) berkibar di tanjakan menuju lokasi wisata Pantai Ulee, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, sekitar pukul 13.30 Wita.

Spanduk tersebut dikibarkan dengan batang bambu, sedangkan ukuran spanduk satu setengah meter dengan lebar satu meter. Keterangan yang dihimpun Tempo di lokasi kejadian menyebutkan pemasangan spanduk tersebut hanya berlangsung beberapa menit saja. Sebab, sekelompok orang menggunakan dua buah sepeda motor memaksa turunkan kembali, lalu berputar haluan ke arah Kota Bima. (Baca: Pendukung ISIS Menyebar dari Jawa sampai Sulawesi)

"Tadi saya lihat bendera warna hitam dengan tulisan Al Quran, tapi setelah itu diturunkan lagi," kata Ridwan, tukang ojek yang mangkal di dekat lokasi pengibaran bendera kelompok ekstremis ISIS, Selasa, 5 Agustus 2014. "Saya baru lihat ada bendera berwarna hitam, saya kaget aja, bendera apa itu."

Camat Rasanae Barat Siti Zaenab mengatakan sudah ada larangan resmi mengenai gerakan ISIS di Kota Bima. "Kami akan segera berkoordinasi untuk menangkap kalau ada yang memasang bendera ISIS di Kota Bima," tuturnya kepada Tempo, Selasa, 5 Agustus 2014. Dia beralasan bahwa gerakan itu sudah menjadi sorotan publik dan dianggap meresahkan masyarakat. (Baca: ISIS Dilarang Masuk Kupang)

Menurut dia, kalau ada bendera yang dikibarkan oleh simpatisan ISIS, maka simpatisan akan ditindak dengan tegas. "Kami meminta agar mereka tidak melakukan aksi yang meresahkan, akan ditangkap," katanya.

Siti mengaku dirinya sudah mendengar tentang keberadaan ISIS di Kota Bima beberapa waktu lalu. Ada beberapa simpatisan yang sudah dibaiat dan siap berangkat ke Irak dan Suriah. "Saya sudah dapat laporan dari intel polisi, kalau ada gambar maka akan kita amankan," katanya. (Baca: 2 Juta WNI Disebut Sudah Dibaiat ISIS)

AKHYAR M. NUR

Baca juga:
Migrasi Golkar Tinggalkan Ical Tunggu Putusan MK
5 Pesohor Dunia yang Gagal Meraih Sukses
Buka Kotak Suara, KPU Ambil Dokumen Ini
Cara Ahok Halau Pendatang ke Jakarta

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya