Cuaca Buruk di Selat Madura, PNS Bolos Kerja  

Reporter

Selasa, 5 Agustus 2014 09:04 WIB

Sejumlah PNS Biro Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan tugas dinasnya di Balaikota, Jakarta, Senin 4 Agustus 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Sumenep - Cuaca buruk yang melanda perairan Selat Madura di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tidak hanya membuat pelayaran lumpuh total, tetapi juga membuat sejumlah pegawai negeri sipil yang berdinas di wilayah kepulauan terpaksa bolos kerja. "Harusnya kapal DBS berangkat sejak Minggu, tapi karena ombak besar pelayaran ditunda," kata Abdullah, PNS di Kecamatan Pulau Kangean, Selasa, 5 Agustus 2014.

Abdullah mengatakan sudah dua hari tertahan di Pelabuhan Kalianget bersama ratusan calon penumpang lainnya. "Mau bagaimana lagi, kami terpaksa bolos," ujar dia.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep Hadi Soetarto mengatakan tidak akan memberikan sanksi kepada para PNS di kepulauan yang bolos kerja pada hari pertama kerja usai libur panjang Hari Raya Idul Fitri. "Ini kondisi darurat, tidak mungkin berenang, kan?" kata dia. (Baca juga: Soekarwo Sidak PNS di Kantor Pemprov Jatim)

Hadi hanya meminta para PNS yang bertugas di wilayah kepulauan agar segera kembali ke pulau tempat mereka bekerja saat Syahbandar Kalianget mencabut status cuaca buruk. "Kalau kapal sudah boleh berlayar, harus cepat kembali bertugas," ia menegaskan. (Baca juga: Korban Hilang di Laut Selatan Malang Ditemukan)

Sebelumnya, Administrator Pelabuhan Kalianget mengeluarkan larangan berlayar kepada seluruh kapal penumpang karena cuaca buruk melanda wilayah perairan Sumenep. "Ombak saat ini mencapai 4 meter, di Pulau Masalembu ombak mencapai 6 meter," kata Petugas Pelaksana Lalu Lintas Angkutan Laut dan Barang, Pelabuhan Kalianget, Taufik, Senin, 4 Agustus 2014.

Cuaca buruk tersebut, kata dia, sangat membahayakan pelayaran, baik kapal besar atau kecil. BMKG Tanjung Perak, ucap Taufik, memprediksi ombak besar akan berlangsung hingga 7 Agustus mendatang. "Kami tidak akan keluarkan izin berlayar sampai cuaca membaik," ujar dia.

Akibat cuaca buruk tersebut, lima kapal yang melayani lintasan pemudik ke wilayah kepulauan saat ini terpaksa bersandar di Pelabuhan Kalianget. Lima kapal tersebut adalah Kapal Express Bahari 3C, Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I, dan tiga kapal perintis, yaitu kapal Asia 1, Sabuk Nusantara 27, dan Amukti Palapa.

Taufik mengatakan pihaknya hanya mengizinkan kapal milik PT Darma Lautan Utama yang melayani rute Pelabuhan Kalianget ke Pelabuhan Jangkar Situbondo. "Tapi tetap tidak kami izinkan untuk singgah ke Pulau Raas dan Sepudi karena ombak sangat besar," ucapnya.

MUSTHOFA BISRI

Berita Terpopuler:
Massa Kubu Prabowo-Hatta Paksa Gembok KPU
ISIS Hancurkan Makam Nabi Yunus, Ini Alasannya
Jokowi Bantah Tudingan Preteli Koalisi Pro-Prabowo
Justin Bieber Serang Orlando Bloom di Pesta



PNS

Berita terkait

Kepala Desa Mendapat Uang Pensiun, Pekerjaan Apa Saja yang Mendapat Uang Pensiun Tetap?

33 menit lalu

Kepala Desa Mendapat Uang Pensiun, Pekerjaan Apa Saja yang Mendapat Uang Pensiun Tetap?

UU Desa yang diteken Jokowi menyebutkan kepala desa akan mendapat uang pensiun, Profesi apa lagi yang mendapat uang pensiun tetap?

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

2 hari lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

3 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

4 hari lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

7 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

8 hari lalu

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

Berikut perbandingan besar gaji yang diterima Prabowo ketika saat menjadi Menteri Pertahanan dengan Presiden.

Baca Selengkapnya

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

10 hari lalu

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

11 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

16 hari lalu

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.

Baca Selengkapnya

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

17 hari lalu

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.

Baca Selengkapnya