TEMPO.CO, Yogyakarta - Ratusan pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Kota Yogyakarta dilaporkan tak masuk kerja pada hari pertama kerja, Senin, 4 Agustus 2014 setelah libur panjang Lebaran.
Kepala Inspektorat Pemkot Yogyakarta Wahyu Widayat mencatat berdasarkan inspeksi mendadak yang dilakukan tim beranggotakan 25 orang, dari 22 instansi dinas yang menjadi sampel, dari 1381 pegawai yang ada hanya hadir 1278 orang (92 persen). Sedangkan 103 orang tak hadir dengan berbagai alasan.
"Untuk pegawai tidak masuk yang benar-benar tanpa keterangan sama sekali hanya satu orang," kata Wahyu usai inspeksi, Senin, 4 Agustus 2014. Jumlah pegawai yang membolos tahun ini, menurut dia, lebih baik dibanding tahun lalu, yakni turun menjadi 0,07 persen dari sebelumnya 0,14 persen dari populasi sama.
Wahyu menyebut puluhan pegawai yang tidak masuk itu mengajukan penambahan cuti. "Mungkin karena mudik ke luar Jawa sehingga butuh waktu lebih panjang," kata dia. Sedangkan sebanyak 14 orang pegawai dalam inspeksi itu diketahui datang terlambat ke kantor. Ditambah yang beralasan sakit ada 12 orang. (Baca: Kemenpan Siapkan Sanksi untuk PNS Bolos)
Di lain pihak, Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta juga menggelar inspeksi mendadak ke tiga dinas yang dijadikan sampel. Mereka menemukan ada 30 pegawai yang sudah membubuhkan daftar kehadiran sekaligus absensi kepulangan mereka di Dinas Pemukiman Sarana dan Prasaran Wilayah. Hal itu terpantau dari daftar absensi manual, bukan absensi sidik jari.
"Padahal, waktu absensi pulang kan masih sore nanti, tapi sudah ada isinya," kata aktivis Forpi Kota Yogyakarta, Baharuddin Kamba. Fopri Kota Yogyakarta pun menyoroti puluhan PNS yang pada pagi hari pertama masuk kerja itu banyak nongkrong di kantin Balai Kota Yogyakarta setempat, padahal bukan jam istirahat ataupun makan siang.
"Mekanisme aturan nongkrong saat jam kerja ini seharusnya diatur karena sama saja dengan membolos tapi secara formal," kata dia. (Baca juga: PNS Padang yang Bolos Akan Diberi Sanksi Tegas)
