Tiongkok Tawarkan Teknologi Rudal  

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 24 Juli 2014 17:25 WIB

Misil pembunuh pembawa rudal Dong Feng 21D milik Tentara Pembebasan Rakyat Cina.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan sampai saat ini kerja sama industri pertahanan pembuatan rudal antara Indonesia dan Tiongkok terus berjalan. Purnomo menyebut pemerintah Negeri Tirai Bambu tersebut memberi lampu hijau dalam proses alih teknologi rudal Tiongkok ke para ahli Indonesia.

"Pemerintah Tiongkok mendukung alih teknologi itu," kata Purnomo kepada wartawan di kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis, 24 Juli 2014. Purnomo baru saja menerima kedatangan Wakil Komisi Pusat Militer Negeri Tiongkok Jenderal Fan Changlong di kantornya. (Baca: RI Kawal Perbatasan Laut Cina Selatan)

Jenderal Fan adalah pejabat tinggi militer Tiongkok, bahkan posisinya lebih tinggi di atas panglima tentara dan menteri pertahanan. Dia dianggap setara dengan wakil presiden, sebab berada di bawah presiden atau panglima tertinggi militer Tiongkok.

Meski begitu, Purnomo mengatakan kerja sama alih teknologi rudal tersebut sedikit melewati prosedur yang berbeda antarnegara. Sebab industri pertahanan Indonesia berada di bawah kendali Kementerian Pertahanan, sementara industri pertahanan Tiongkok atau State Administration for Science Technology and Industry for National Defence (SASTIND), tidak berada di bawah Kementerian Pertahanan. "Mereka (SASTIND) berpikir secara bisnis, jadi ada jalur terpisah yang harus kami lalui," kata Purnomo.

Pemerintah sendiri sangat tertarik dengan kerja sama rudal Tiongkok. Alasannya, TNI Angkatan Laut sebagai pengguna terbanyak rudal Tiongkok tersebut merasa sangat cocok. Sebagai bukti, Purnomo melanjutkan, dalam gelaran latihan gabungan di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, TNI Angkatan Laut merasa puas dengan rudal buatan Tiongkok yang ditembakkan dari atas kapal perang Indonesia.

"TNI AL puas dari sisi kuantitas, kualitas, serta harga. Jadi mereka ingin betul-betul lanjutkan kerja sama ini," kata Purnomo. (Baca: Menhan Terima Kunjungan Pejabat Militer Tiongkok)

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu mengatakan Indonesia sedang memprioritaskan kerja sama pembuatan rudal jarang pendek dan menengah dengan Tiongkok. Setidaknya sampai saat ini Indonesia memakai empat produk rudal yang diproduksi Tiongkok, antara lain rudal C-802, C-705, QW-1, dan QW-3.

Sayangnya, Jenderal Fan Changlong sebagai perwakilan dari pemerintah Tiongkok tak bersedia menyampaikan pernyataannya tentang kerja sama rudal di hadapan wartawan yang sudah menunggu. Jenderal Fan memilih langsung meninggalkan kantor Kementerian Pertahanan Indonesia tanpa berbicara dengan pers.

INDRA WIJAYA

Berita Terpopuler:
Pakar TI: Tidak Ada Hacker yang Gelembungkan Suara
Calon Menteri Kabinet Jokowi-JK Mulai Beredar
Ahok Ngamuk Saat Sidak Uji Kir Bersama KPK
Hacker Cina Manipulasi Suara Golput di Pilpres?
ISIS Usir Orang Kristen dengan Cara Ini

Berita terkait

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

3 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

6 hari lalu

Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

Antony Blinken akan memperingati otoritas Cina atas segala konsekuensi mengekspor bahan baku dari Rusia yang digunakan pada industri militer

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

6 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

9 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

10 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

19 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

25 hari lalu

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

25 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor mengejutkan publik. Bagaimana aturan soal pemeliharaan amunisi di gudang penimbunan?

Baca Selengkapnya

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

34 hari lalu

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

Panglima TNI Agus Subiyanto mengangkat Mayjen TNI Yudi Abrimantyo sebagai Kabais TNI yang baru. Ini profil anak buah Prabowo di Kemenkahn.

Baca Selengkapnya