Malaysia Hentikan Bermanuver Di Karang Unarang

Reporter

Editor

Senin, 11 April 2005 06:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sejak kejadian benturan antara Kapal Diraja Malaysia Renchong 38 dengan Kapal Republik Indonesia (KRI) Tedong Naga 819, tidak terlihat lagi aktivitas kapal-kapal perang Malaysia yang melakukan manuver di sekitar perairan Karang Unarang, Kalimantan Timur. "Sampai siang hari, tidak ada lagi kapal Malaysia yang datang," kata Kolonel Laut Marsetio, Komandan Gugus Tempur Laut TNI AL kepada Tempo, ahad (10/4) kemarin.Sebagaimana ramai diberitakan, KRI Tedong Naga berhasil menghalau KD Renchong yang berusaha mendekati perairan Karang Unarang. Kapal perang Malysia itu muncul untuk mengganggu pembangunan mercusuar Indonesia di pulau karang yang hanya muncul saat air laut surut tersebut.Ketika itu, kapal milik Tentara Laut Diraja Malaysia bergerak dari arah utara -- di perairan Tawau -- mendekati Karang Unarang dengan kecepatan tinggi untuk menimbulkan gelombang, sehingga bisa mengganggu pembangunan suar. KRI Tedong Naga yang sedang berpatroli, berusaha mengusir KD Renchong agar menjauh dari Karang Unarang.Kedua Kapal sempat berada dalam posisi sejajar dalam jarak kurang dari 20 meter. Pada lokasi sekitar setengah kilometer dari Karang Unarang, KD Renchong melenggang mendekati lokasi pembangunan suar, sehingga KRI Tedong Naga mendekati dan menghalangi agar KD Renchong tidak mendekat lagi. Kedua kapakl perang sempat bergesekan hingga tiga kali, sebelum KD Renchong bermanuver dan balik lagi ke perairan Tawau.Untuk mengantisipasi "kenakalan" serupa, menurut Komandan Gugus Tempur Laut Armada Kawasan Timur, Laksamana Pertama TNI Soeparno, TNI AL akan menyiagakan kapal-kapalnya disekitar perbatasan. Sementara itu, untuk pengamanan terhadap pembangunan suar di Karang Unarang, menruut Soeparno, akan tetap dipertahankan walaupun suar sudah selesai dibangun. Menurut Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya Slamet Subiyanto, TNI AL belum akan menambah kekuatan di sekitaran perairan Laut Sulawesi. "Sementara ini, belum perlu menambah kekuatan," kata Slamet, kemarin. Slamet mengatakan, baik personel maupun jumlah kekuatan laut masih dalam posisi sebagaimana biasa. "Tujuh kapal di sana kami pertahankan seperti kemarin," kata Slamet. Marsetio menyebutkan, tujuh KRI yang dikerahkan di sekitar wilayah perairan tersebut adalah KRI Karel Satsuit Tubun, KRI Nuku, KRI Wiratno, KRI Taliwangsa, KRI Todung Naga, KRI Hiu dan KRI Singa.Menurut KSAL, sampai saat ini, pihaknya belum memerlukan bantuan TNI Angkatan Udara untuk pengamanan. "Kami bertugas sesuai fungsi masing-masing," kata Slamet. Menurutnya, ini dilakukan untuk menghindari penafsiran yang macam-macam, jika terjadi penambahan kekuatan di Laut Sulawesi. Insiden serempetan dua kapal perang ini dinilai Anggota Komisi I DPR RI, Slamet Effendi Yusuf, menunjukan sikap arogan Malaysia. Menurut anggota Fraksi Partai Golkar ini, dirinya berharap agar pemerintah segera melayangkan surat protes resmi yang isinya keras, kepada pemerintah Malaysia. "Ini upaya provokatif terhadap Indonesia dan jelas tidak menguntungkan bagi Malaysia, ditengah upaya penyelesaian diplomatik," kata Slamet.Slamet menilai, tindakan kapal perang Malaysia ini merupakan upaya lanjutan untuk menghalangi pembangunan menara suar milik Indonesia di karang Unarang. Menurut Marsetio, saat ini menara suar tersebut dalam tahap penyelesaian. "Mingu depan, kami perkirakan sudah selesai," katanya. "Dulu Malaysia berusaha menbganggu dengan ombak, sekarang mereka berusaha lebih keras lagi," kata Slamet menilai.Anggota Komisi I ini juga menghimbau TNI AL untuk lebih memperketat pengamanan di perairan tersebut. Slamet malahan menyarakan pergantian kapal patroli Indonesia dengan ukuran dan jenis kapal yang lebih baik daripada yang sekarang digunakan. "Supaya lebih sepadan, hingga kapa perang Malaysia tidak berani nabrak," katanya.Agus Supriyanto/Rinaldi D Gultom

Berita terkait

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

29 hari lalu

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

Malaysia menjadi negara ketiga yang dikunjungi Presiden Terpilih Indonesia Prabowo Subianto setelah Cina dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Dukung Kemudahan Berbisnis Intra-ASEAN

7 September 2023

Mendag Zulkifli Hasan Dukung Kemudahan Berbisnis Intra-ASEAN

Pentingnya mempermudah segala aspek perdagangan intra-ASEAN, termasuk pengiriman barang dan proses keluar-masuk barang

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

8 Juni 2023

Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

Domart merupakan minimarket pertama yang 100 persen menjual produk Indonesia

Baca Selengkapnya

Mendag RI dan MITI Malaysia Bahas Perjanjian Perdagangan Perbatasan

8 Juni 2023

Mendag RI dan MITI Malaysia Bahas Perjanjian Perdagangan Perbatasan

Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan yang sama untuk melindungi rakyat dan petani kecil.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Kerja Sama Dagang Indonesia-Malaysia

11 Mei 2023

Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Kerja Sama Dagang Indonesia-Malaysia

Kedua menteri menekankan pentingnya kedua negara untuk meningkatkan kerja sama perdagangan

Baca Selengkapnya

JIM Digelar, Sekjen Kemendagri Berharap Kerja Sama Survei Demarkasi Semakin Baik

19 Agustus 2022

JIM Digelar, Sekjen Kemendagri Berharap Kerja Sama Survei Demarkasi Semakin Baik

Kegiatan tersebut penting dilakukan secara berkesinambungan dan harus ditingkatkan kualitasnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sambut Kedatangan Mahathir Mohamad di Bandara Halim

28 Juni 2018

Jokowi Sambut Kedatangan Mahathir Mohamad di Bandara Halim

Mahathir Mohamad datang untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Jokowi setelah menjadi Perdana Menteri Malaysia untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota TNI yang Ditangkap di Malaysia Masih Ditahan

26 Maret 2018

Dua Anggota TNI yang Ditangkap di Malaysia Masih Ditahan

Dua prajurit TNI yang ditangkap kepolisian Diraja Malaysia di daerah Lundu, sampai kini masih ditahan. TNI telah melaporkan kejadian ini ke Kemenlu.

Baca Selengkapnya

Hendak Tanding Sepak Bola, 28 WNI Malah Dideportasi dari Malaysia

26 Maret 2018

Hendak Tanding Sepak Bola, 28 WNI Malah Dideportasi dari Malaysia

Sebanyak 28 WNI yang akan bertanding sepak bola dan bola voli di Malaysia, justru ditahan dan akan didepotasi karena tak membawa dokumen keimigrasian.

Baca Selengkapnya

Festival Lintas Perbatasan Indonesia-Malaysia Digelar Agustus

8 Maret 2018

Festival Lintas Perbatasan Indonesia-Malaysia Digelar Agustus

Dia ingin acara ini membuat wisatawan tidak hanya berkunjung saat festival digelar.

Baca Selengkapnya