Pantai Tergerus, Puluhan Nelayan Akan Dipindah

Reporter

Kamis, 17 Juli 2014 16:19 WIB

ANTARA/Budi Afandi

TEMPO.CO, Malang - Pemerintah Kabupaten Malang akan memindahkan 70 keluarga nelayan di Dusun Tamban, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, ke lokasi yang lebih aman. Pemindahan dilakukan lantaran pantai tempat tinggal mereka tergerus air laut (abrasi).

Namun, “Belum tahu kapan relokasi warga,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Wahyu Hidayat, Kamis, 17 Juli 2014. Menurut dia, selain alasan keamanan, rencana merelokasi warga juga untuk mempercantik kawasan Pantai Tamban sebagai salah satu obyek wisata bahari andalan bersama Sendangbiru--dusun tetangga yang lebih populer.

“Sebenarnya, biar lebih aman dan awet, dibuatkan tembok penahan ombak yang kokoh, tapi biayanya besar. Kami setuju dipindah saja ke lahan baru,” ujar Ketua Nelayan Bina Lestari Sih Budi Hari. Menurut dia, dari panjang pantai 1,5 kilometer, 750 meter di antaranya sudah tergerus.

Warga khawatir seluruh pantai bakal tergerus setelah kebanyakan dari 10 ribu glangsi pasir yang disusun sebagai benteng penangkal abrasi sudah jebol. Tiap 10 meter diisi 180 glangsi dengan tumpukan 3-5 glangsi berisi pasir. (Baca: Penggalian Pasir Perparah Abrasi)

Pantai yang didiami warga makin cepat rusak bila terjadi gelombang pasang air laut, terutama tiap Agustus. Pada malam hari, air laut naik hingga ke rumah nelayan yang berlokasi tak jauh dari bibir pantai. Tiap kali air laut naik, banyak warga, terutama kaum perempuan dan anak-anak, mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau bermalam di rumah warga lain atau kerabat yang lebih aman.

Selain abrasi, tutur Budi Hari, warga juga cemas bakal terjadi tsunami tiap terjadi gempa. Ia mencontohkan, saat Cile dilanda gempa bumi berkekuatan 8,2 skala Richter pada Selasa, 1 April 2014, Rabu malamnya, 250 warga Tamban sempat mengungsi karena khawatir terjadi tsunami. “Tapi ternyata aman dari tsunami,” ujarnya. Karena itu, seluruh warga Tamban di pantai bersedia dipindahkan ke lahan baru seluas 1 hektare yang berjarak 500 meter dari tepi pantai. Warga makin bersemangat mau dipindah karena pemerintah daerah setempat juga berjanji membuatkan sertifikat kepemilikan tanah dan rumah di lokasi baru.

ABDI PURMONO






Terpopuler:
Istri Pimpinan ISIS Mantan Penata Rambut
Beredar Video PPS Rusak Surat Suara di Sukoharjo
Pamer Busana Muslimah, Syahrini Di-Bully Netizen
Kiper Oblak Bergabung ke Atletico Madrid
Hanya 15 Persen Peserta SBMPTN Diterima di PTN
Obama Jadi Tuan Rumah Buka Puasa di Gedung Putih

Berita terkait

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

6 hari lalu

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

Tidak kurang dari 1.000 batang mangrove ditanam di areal Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Api-api.

Baca Selengkapnya

Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

12 Desember 2023

Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

Penanaman mangrove di kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur diharapkan dapat menurunkan emisi karbon dan memperbaiki lingkungan pesisir.

Baca Selengkapnya

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

31 Oktober 2023

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java membantu sekelompok masyarakat pesisir Karawang membuat daratan dan menyelamatkan desa dari abrasi

Baca Selengkapnya

Lindungi Jalan Lintas Barat Sumatera dari Abrasi, Kementerian PUPR Bangun Pengaman Pantai

19 Juli 2023

Lindungi Jalan Lintas Barat Sumatera dari Abrasi, Kementerian PUPR Bangun Pengaman Pantai

Kementerian PUPR tengah membangun pengaman pantai di Provinsi Bengkulu.

Baca Selengkapnya

Ramai Penolakan Ekspor Pasir Laut dari Nelayan, Berikut Ragam Alasannya

18 Juni 2023

Ramai Penolakan Ekspor Pasir Laut dari Nelayan, Berikut Ragam Alasannya

Para nelayan ramai menolak kebijakan ekspor pasir laut karena sejumlah alasannya. Mereka juga lakukan unjuk rasa untuk ungkapkan aspirasinya

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Ekspor Pasir Laut Tak Merusak Lingkungan sebab Ada GPS, Walhi: Persoalannya Bukan Teknologi

31 Mei 2023

Luhut Sebut Ekspor Pasir Laut Tak Merusak Lingkungan sebab Ada GPS, Walhi: Persoalannya Bukan Teknologi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ekspor pasir laut tidak merusak lingkungan karena ada GPS atau teknologi lainnya. Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi buka suara atas pernyataan Luhut tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Abrasi Kornea dan Langkah-langkah Menanganinya

20 Mei 2023

Ketahui Apa Itu Abrasi Kornea dan Langkah-langkah Menanganinya

Kornea mengandung banyak ujung saraf sehingga goresan kecil pun bisa terasa sangat tidak nyaman dan menyakitkan.

Baca Selengkapnya

Besok Bulan Purnama, BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Daerah Pesisir

5 Januari 2023

Besok Bulan Purnama, BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Daerah Pesisir

BMKG mengingatkan masyarakat untuk waspada potensi banjir rob di beberapa wilayah Indonesia saat bulan purnama pada Jumat, 6 Januari 2023.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem di Lombok, Area Wisata Alami Abrasi Hingga Kapal Cepat Tak Beroperasi

26 Desember 2022

Cuaca Ekstrem di Lombok, Area Wisata Alami Abrasi Hingga Kapal Cepat Tak Beroperasi

Beberapa hari belakangan, Lombok diguyur hujan deras sebagai dampak cuaca ekstrem.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Abrasi, Bencana yang Menimpa Minahasa Selatan

19 Juni 2022

Fakta-fakta Abrasi, Bencana yang Menimpa Minahasa Selatan

Fenomena abrasi baru-baru ini terjadi di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Tampak air laut menghantam rumah--rumah warga dan menyeretnya ke laut. Lantas, mengapa abrasi bisa terjadi dan bagaimana cara menanggulanginya?

Baca Selengkapnya