KPK Periksa Kadin Tata Ruang Bogor  

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 17 Juli 2014 12:30 WIB

Bupati Bogor, Rachmat Yasin dikawal keluar dari Gedung KPK, Jakarta (9/5). Ketiga tersangka ditangkap KPK beserta barang bukti uang tunai Rp1,5 miliar telah resmi menjadi tersangka dugaan tindak pidana korupsi dan ditahan di rutan KPK. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi hari ini, 17 Juli 2014, menjadwalkan pemeriksaan terhadap Kepala Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Bogor Burhanuddin. Pemeriksaan itu terkait dengan kasus dugaan tindak pidana suap rekomendasi tukar menukar kawasan hutan lindung di Bogor untuk dijadikan kawasan perumahan terpadu.

Dalam perkara ini, Burhanuddin diperiksa sebagai saksi. "Untuk RY," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha melalui pesan singkat. RY yang dimaksud adalah Rahmat Yasin, Bupati Bogor yang menjadi tersangka. (Baca: Besuk Rachmat Yasin, Hamzah: Dia Bakal Pimpin PPP)

Pada 22 Mei lalu, Burhanuddin diperiksa komisi antirasuah sebagai saksi untuk Yohan Yap, tersangka lain dalam kasus ini yang diduga sebagai pemberi suap. Sebelumnya, pada 9 Mei lalu, petugas KPK melakukan penggeledahan di empat tempat yang diduga menyimpan bukti yang diperlukan, salah satunya adalah kantor Dinas Tata Ruang dan Pertanahan yang dipimpin Burhanuddin.

Beberapa Kepala Dinas Bogor juga telah diperiksa komisi antirasuah untuk mengumpulkan keterangan terkait dengan kasus suap ini. Mereka yang telah dipanggil adalah Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Azzahir, Kepala Dinas Olahraga dan Kepemudaan Yusuf Sadeli, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Nuradi, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Soetrisno, dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Wawan Munawar Sidik. (Baca: Kasus Suap Bupati Bogor, Saham Sentul City Anjlok)

Lalu, ada Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan H.M. Subaweh, Kepala Dinas Kesehatan Camalia W. Sumaryana, Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah Rustandi, Kepala Dinas Pendidikan D. Supriyadi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Rachmat Suryana, Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Soebiantoro W., Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Oetje Subagja, dan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Dedi Ade Bachtiar.

Seperti diketahui, Rahmat Yasin tertangkap tangan oleh KPK sedang menerima uang Rp 1,5 miliar dari karyawan PT Bukit Jonggol Asri, Yohan Yap, awal Mei lalu. Uang tersebut diduga untuk perizinan alih fungsi hutan seluas 2.745 hektare di Bogor yang rencananya akan dijadikan kawasan perumahan terpadu. Selain Rahmat, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bogor Muhammad Zairin juga turut menerima suap.

Atas perbuatannya, Rahmat Yasin dan Muhammad Zairin selaku penerima suap dijerat Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 5 ayat (2) atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Adapun Yohan Yap selaku pemberi suap dijerat Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 UU No 30 tahun 1999, sebagaimana diubah UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pemberantasan Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke -1 KUHP. (Baca: Diperiksa KPK 15 Jam Lebih, Cahyadi Kumala Lemas)

FATIMAH KARTINI BOHANG

Berita Terpopuler:
Ahok Rogoh Kocek Rp 4 Miliar untuk Bantu Warga
Syarief Hasan Tak Hadiri Koalisi Merah Putih
Dilaporkan ke Mabes Polri, Jakarta Post Santai
Panglima TNI Tabrak Tameng Prajurit







Berita terkait

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

4 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

5 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

11 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

14 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya