TEMPO Interaktif, Jakarta: Sejumlah ketua dan anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah dari Jawa Tengah dan DKI Jakarta pagi ini mengunjungi anggota KPU, Mulyana W. Kusumah, yang ditahan di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta. Kepada para koleganya, Mulyana mengaku menjadi korban konspirasi.Mereka yang datang ke tahanan Mulyana antara lain dua anggota KPU Jawa Tengah, satu anggota KPU Sragen, satu anggota KPU Boyolali, dan satu anggota KPU Purwokerto, Banyumas, serta Ketua KPU DKI Jakarta dan anggota KPU Banten.Mulyana ditangkap petugas dari Komisi Pemberantasan Korupsi karena diduga menyuap anggota Badan Pemeriksa Keuangan terkait dengan hasil audit keuangan KPU. Ia disebut-sebut tertangkap tangan sedang menyerahkan uang senilai Rp150 juta kepada seorang Pegawai Negeri Sipil dari BPK. Anggota KPU dari Jawa Tengah mengaku mendapat kabar kemarin sore dan langsung berangkat menuju ke Jakarta. Kepada Tempo, mereka mengatakan cukup kaget dan ingin mengetahui penangkapan koleganya itu. Mulyana, menurut Ketua KPU Jakarta M. Taufik, saat dikunjungi tidak banyak berkomentar dan hanya bercanda saja. "Kami tadi cuma ngobrol tentang kabar dan keadaan dia. Bahkan menanyakan tentang kabar pelaksanaan pemilihan kepala daerah," kata Taufik.Salah satu anggota KPU yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, Mulyana sempat bercerita bahwa kejadian ini bernuansa konspirasi. "Dia curhat-lah, tapi dia tidak mau ngobrol banyak. Nanti akan disampaikan ke pengacaranya. Tapi seperti ada nuansa konspirasi," katanya.Sejumlah tokoh lain juga datang menjenguk Mulyana, yakni anggota KPU Anas Urbaningrum. Namun hingga saat ini keduanya belum keluar dari ruang tahanan. Dian Yuliastuti