Saksi Prabowo di Tamansari Juga Tolak Tanda Tangan

Reporter

Senin, 14 Juli 2014 06:46 WIB

Ilustrasi penghitungan surat suara. REUTERS/Yusuf Ahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Penolakan penandatanganan berita acara penghitungan suara oleh saksi pasangan calon presiden kembali terjadi. Kali ini, penolakan dilakukan saksi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terhadap rekapitulasi suara di Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat. "Saksi dari nomor urut 1 tidak mau tanda tangan berita acara penghitungan," kata Camat Taman Sari, Paris Limbong, kepada Tempo, Ahad, 13 Juli 2014.

Paris mengatakan, penolakan terjadi karena saksi merasa keberatan dengan kinerja Panitia Pemungutan Suara di tingkat kelurahan. Menurutnya, keberatan itu membuat saksi akhirnya tidak mau menandatangani berita acara tersebut. "Jadi saksi yang tanda tangan cuma dari nomor urut 2 saja," kata dia. (Baca: Saksi Prabowo Tolak Teken Rekapitulasi Suara di Jakarta Barat)

Sementara itu, Ketua PPK Tamansari, Haris, mengatakan saksi Prabowo-Hatta mempertanyakan mekanisme kerja PPS yang dianggap tidak sesuai prosedur. Akibatnya, terlalu banyak pemilih yang bisa mencoblos hanya menggunakan foto kopi KTP saja.

Mereka pun disebut sempat memberikan masukan kepada PPK Tamansari untuk mengevaluasi kinerja PPS kelurahan. Meski begitu, mereka tetap menolak untuk menandatangani berita acara penghitungan suara tingkat kecamatan. "Mereka memberi masukan, tapi pada akhirnya tetap tidak mau tanda tangan," ujarnya.

Menurutnya, penolakan itu tidak akan memengaruhi hasil penghitungan suara di Tamansari. Haris menyatakan, berita acara penghitungan suara tetap akan diserahkan ke KPUD Jakarta Barat malam ini juga. "Sudah ditandatangani PPK dan Panwaslu, jadi segera diserahkan ke KPU," katanya. (Baca juga: Rekapitulasi Suara di Jakarta Sampai di Kecamatan)

Adapun dari 68.815 pemilik hak suara di Tamansari, Jokowi-JK berhasil mengungguli Prabowo-Hatta. Pasangan nomor urut dua itu mendapat 46.806 suara, sedangkan nomor urut satu cuma meraih 22.009 suara. "Suara yang tidak sah sebanyak 662," kata Haris.

Sebelumnya, saksi dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menolak menandatangani berita acara penghitungan suara tingkat kecamatan. Hal itu terjadi setelah mereka curiga dengan banyaknya pemilih yang mencoblos melalui daftar pemilih tambahan. Mereka menganggap jumlah pemilih yang masuk dalam pemilih tambahan terlalu banyak dan dianggap mencurigakan.

DIMAS SIREGAR

Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS

Berita terpopuler lainnya:
Begini Cara Ahok Berantas Premanisme
Dahlan Iskan Copot Komisaris Penggagas Obor Rakyat
Hati-hati Selfie Telanjang, Foto Tak Bisa Dihapus

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.

Baca Selengkapnya

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya