TEMPO.CO , Jakarta:Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik meminta pemudik mewaspadai titik-titik rawan kecelakaan di sejumlah lokasi di jalur mudik. "Di (lokasi) rawan kecelakaan, kami juga melakukan peringatan-peringatan dan deteksi," kata Dedi di Bandung, Sabtu, 12 Juli 2014.
Dedi mengatakan, sejumlah jalan yang dinilai rawan kecelakaan sudah dipasang rambu dan penambahan lampu penerangan jalan. "Di harapkan itu bisa meminimalisir kecelakaan," kata dia.
Dia mencontohkan, di lokasi Tanjakan Emen yang berada di Jalan Raya Cicenang Subang misalnya. Jalan yang belum lama sempat terjadi kecelakaan bis yang menewaskan siswa SMA Al-Huda Cengkareng, Banten ini, sudah dipasangi rambu, 10 lampu penerang jalan, serta marka kejut. Lalu Jalan Bangbayan Gegbrong, Cianjur yang rawan kecelakana juga dipasangi warning light. (baca : Ini 9 Titik Kemacetan Jalur Cileunyi-Nagreg)
Dedi mengatakah, semua titik rawan kecelakaan di jalan provinsi yang menjadi kewenangan pemerintah Jawa Barat sudah di pasangi rambu penanda daerah rawan kecelakaan. Diantaranya adalah di jalur Puncak, Subang, Garut, Sumedang, serta Ciamis. "Untuk daerah-daerah berbahaya sudah dipasang rambu-rambu peringatan," kata dia.
Kementerian Pekerjaan Umum juga mengingatkan sejumlah lokasi yang rawan bencana longsor di Pulau Jawa. Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum, setidaknya terdapat 22 lokasi rawan bencana. Karena itu, sebanyak 25 alat berat seperti ekskavator juga disiagakan di sekitar lokasi longsor. (baca : PU: Meski Hujan, Jalur Mudik Aman Dilewati)
Sebanyak empat lokasi rawan longsor terdapat di daerah Jawa Barat. Sedangkan di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta terdapat sebelas lokasi rawan bencana. Di Jawa Timur, ada tujuh lokasi rawan longsor.
AHMAD FIKRI
Berita Terpopuler
Produk Israel yang Diserukan untuk Diboikot di AS
Yoga tanpa Baju di Tengah Jalan, Wanita Ini Dibui
KPK: DPR Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi
Main Sinetron Lagi, Deddy Mizwar Dinilai Tak Etis
Cortana Prediksi Jerman Juara Piala Dunia
Berita terkait
Sandiaga Uno Ingatkan Cek Bus Sebelum Berwisata: Pakai Aplikasi Spionam
5 jam lalu
Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengingatkan untuk cek kendaraan sewa sebelum berwisata menggunakan aplikasi Spionam.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Otobus Tak Berizin Masih Beroperasi, MTI: Lama Dibiarkan Pemerintah
9 jam lalu
Kendaraan yang dikelola perusahaan otobus yang tidak memiliki izin angkutan biasanya tidak berhenti atau transit di terminal. Sulit ditindak Dishub
Baca Selengkapnya10 Fakta Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok di Subang: 12 orang Tewas, Sopir Minta Maaf
10 jam lalu
Fakta-Fakta Bus yang membawa siswa SMK Lingga Kencana mengalami kecelakaan di Subang
Baca SelengkapnyaPO Bus Putera Fajar Belum Perpanjang Izin, Kementerian Perhubungan: Akan Kena Pidana
14 jam lalu
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan pastikan bakal menindak perusahaan otobus tidak berizin angkutan tapi tetap beroperasi
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan Bisa Cabut Izin Perusahaan Bus yang Sebabkan Kecelakaan Bus di Subang
1 hari lalu
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bisa mencabut izin trayek Perusahaan Otobus yang alami kecelakaan di Subang jika ditemukan pelanggaran
Baca SelengkapnyaBus Rombongan SMK Lingga Kencana Urus Kir di Wonogiri dan Habis Masa Berlakunya, Ini Penjelasan Dishub
1 hari lalu
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri Waluyo membenarkan bus pengangkut siswa SMK Lingga Kencana mengurus kir di daerahnya
Baca SelengkapnyaBiaya Pendidikan STIP Jakarta yang Viral Usai Siswanya Tewas Dianiaya Senior
7 hari lalu
Biaya pendidikan STIP mencapai puluhan juta rupiah per semester
Baca SelengkapnyaPengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini
8 hari lalu
Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia
8 hari lalu
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.
Baca SelengkapnyaTaruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya
8 hari lalu
Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.
Baca Selengkapnya