Pencoblosan di RSHS Bandung Kekurangan Surat Suara

Reporter

Editor

Eni Saeni

Rabu, 9 Juli 2014 21:11 WIB

Penyandang disabilitas dibantu oleh petugas TPS menginggalkan kotak suara setelah menggunakan hak pilihnya di Pemilu Presiden 2014 di Panti Sosial Tunadaksa Makassar, TPS 02 Pettarani, Makassar (9/7). TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Bandung Rifki Ali Mubarok mengatakan, secara umum pemilihan Presiden berjalan lancar dan tanpa gejolak. Satu-satunya masalah besar ada di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, yakni ratusan pasien yang kehabisan waktu pemungutan serta tak kebagian surat suara.

Menurut Rifki, saat memantau di RSHS Rabu siang tadi, 9 Juli 2014, surat suara habis tak terhindarkan. Alasannya, rumah sakit sesuai aturan tidak memiliki tempat pemungutan suara (TPS) khusus dan daftar pemilih tetap (DPT). Sebanyak 2 TPS statis yang ada di RSHS sebenarnya bukan untuk penghuni rumah sakit. "Melainkan pemilih yang berada di daerah sekitar rumah sakit," katanya.

Di rumah sakit lain, kata dia, surat suara tidak bermasalah. Kekurangannya berhasil diatasi dengan kiriman surat suara yang tidak terpakai dari TPS sekitar rumah sakit. Khusus di RSHS, surat suara sangat kekurangan banyak, walau telah dibantu kiriman surat suara tak terpakai dari TPS sekitar rumah sakit. "Kami hanya sanggup meng-cover 1.500 surat suara," ujar Rifki.

Jumlah calon pemilih di RSHS hari ini di masa pencoblosan, berkisar 3.000 orang. Mereka terdiri dari para karyawan, dokter, perawat, pasien, dan keluarga penunggu pasien. Khusus di rumah sakit, kata Rifki, pemilih bisa hanya memakai kartu tanda pengenal (KTP) tanpa formulir A5. "Pemilih di sini jadi terus bertambah sampai jam penutupan," katanya.

Khusus pasien rawat inap yang punya hak pilih namun tidak bisa beranjak ke TPS, ujar Kepala Rumah Tangga RSHS Bandung Budi Rahadian, berjumlah sekitar 600 orang. Adapun total surat suara untuk 3 TPS di RSHS berkisar 240 surat suara.

"Ternyata TPS di rumah sakit diserbu karyawan dan keluarga penunggu pasien," kata Budi. Tambahan surat suara sebanyak 300-an lembar dari TPS sekitar pun tak banyak menolong.

Seorang pasien rawat inap di Ruang Bedah Wanita Gedung Kemuning RSHS Andi Autari mengatakan kecewa karena tidak bisa mencoblos calon Presiden pilihannya. "Tidak ada petugas TPS keliling yang ke sini," katanya sambil berbaring.

Saat pemilihan legislatif April lalu, pasien yang dirawat sejak Februari itu juga tak bisa memilih dengan alasan yang sama. "Saya hanya berharap, siapa pun Presidennya nanti, rakyat harus bisa maju hidupnya," kata warga Rancaekek, Kabupaten Bandung, tersebut, Rabu, 9 Juli 2014.

Di Kota Bandung, jumlah pemilih dalam DPT sebanyak 1.695 ribuan orang. Surat suara berikut cadangannya sebanyak 1.731 ribuan lembar.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

RSHS Bandung Buka Suara Usai Viral Pasien Cabut Gigi Bungsu Meninggal

16 Desember 2023

RSHS Bandung Buka Suara Usai Viral Pasien Cabut Gigi Bungsu Meninggal

Seorang warga menuding terjadi malpraktik hingga menewaskan pasien di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung.

Baca Selengkapnya

Akun Instagram Rumah Sakit Hasan Sadikin Dibajak, Ada yang Tertipu Beli iPhone 14 Pro Max

28 November 2023

Akun Instagram Rumah Sakit Hasan Sadikin Dibajak, Ada yang Tertipu Beli iPhone 14 Pro Max

Akun media sosial Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung diretas sejak Senin, 27 November 2023 sekitar pukul 11.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya