Dirjen Pajak Bahas Kebocoran dengan KPK  

Reporter

Editor

Anton William

Kamis, 3 Juli 2014 14:11 WIB

Direktur Jenderal Pajak Ahmad Fuad Rahmany. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis, 3 Juli 2014. Dia datang untuk berdiskusi ihwal sistem pengelolaan pajak di sektor pertambangan. "Ini lanjutan diskusi tahun lalu, bagaimana memperbaiki tata kelola sektor pertambangan agar penerimaan negara kita tidak hilang," ujar Fuad sebelum masuk ke kantor KPK.

Fuad menjelaskan, terjadi kebocoran di sektor pertambangan selama ini. Hasil tambang, kata dia, bebas diekspor ke luar negeri tanpa diketahui negara. Lebih parah lagi, dia melanjutkan, banyak pengusaha tambang yang tidak memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP). Sebagian pengusaha memiliki NPWP yang dibuat tak sesuai dengan ketentuan.

Fuad menambahkan, kebocoran ini tidak bisa dicegah Direktorat Jenderal Pajak. Musababnya, pencabutan izin usaha pertambangan (IUP) perusahaan yang nakal hanya bisa dilakukan pemerintah daerah. Dia merekomendasi pemerintah daerah meminta pengusaha tambang mendaftarkan ulang NPWP pengusaha tambang. "Kalau enggak, stop dulu izinnya," ujar Fuad. (Baca: Dirjen Pajak: Ada yang Tak Senang Kami Agresif)

Fuad mendatangi KPK dengan menumpang mobil Toyota Camry hitam. Dia mengenakan kemeja putih bermotif garis-garis. (Baca: Fuad: Banyak Pengusaha Tambang Tak Bayar Pajak)

Sebelumnya, Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Ditjen Pajak Dadang Suwarna menyebutkan terdapat 10.922 IUP yang dimiliki 7.709 pengusaha. Dari jumlah itu, 70 persen tidak membayarkan pajak penghasilan. Adapun 18 persen di antara pengusaha itu belum memiliki NPWP. (Baca: Tambang Salah Urus, Negara Rugi Rp 6,7 Triliun)

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pernah menyebutkan 10 masalah pada sektor pertambangan yang berpotensi merugikan negara. Di antaranya renegosiasi 34 Kontrak Karya dan 78 Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara; peningkatan nilai tambah dalam bentuk pengelolaan dan pemurnian hasil tambang mineral dan batu bara; penataan kuasa pertambangan dan izin usaha pertambangan serta peningkatan kewajiban pemenuhan kebutuhan dalam negeri, sistem data, dan informasi; serta pelaksanaan, pengawasan, dan pengoptimalan penerimaan negara.

FATIMAH KARTINI BOHANG

Terpopuler
Buya Syafii Ngeri Lihat Kampanye Hitam ke Jokowi
Ahok Ditolak Masuk ke Masjid di Jakarta
Menteri Hidayat Usul Pajak Tas Hermes Dihapus

Berita terkait

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

13 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

43 hari lalu

Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

Respons Direktorat Jenderal Pajak terhadap pernyataan Prabowo Subianto yang membanggakan rasio pajak era Orba.

Baca Selengkapnya

Dampak Menggunakan Materai Palsu, Bisa Mengurangi Pendapatan Pajak Negara

46 hari lalu

Dampak Menggunakan Materai Palsu, Bisa Mengurangi Pendapatan Pajak Negara

Penggunaan meterai palsu secara marak bisa mengganggu sistem pajak dan merugikan negara

Baca Selengkapnya

Rafael Alun Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara di Putusan Banding

54 hari lalu

Rafael Alun Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara di Putusan Banding

Rafael Alun Trisambodo, bekas pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, dalam putusan banding tetap menjatuhkan vonis 14 tahun penjara. Dengan denda Rp 500 juta.

Baca Selengkapnya

DJP Kantongi Setoran Pajak Digital Rp 16,9 Triliun, Ini Rinciannya

5 Januari 2024

DJP Kantongi Setoran Pajak Digital Rp 16,9 Triliun, Ini Rinciannya

DJP Kemenkeu mencatat telah memungut pajak pertambahan nilai perdagangan melalui sistem elektronik alias pajak digital sebesar Rp 16,9 triliun pada akhir 2023.

Baca Selengkapnya

2024 NIK Jadi NPWP, Ini Cara Memadankannya

29 November 2023

2024 NIK Jadi NPWP, Ini Cara Memadankannya

Setelah tanggal 31 Desember 2023, masyarakat menggunakan NIK untuk melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Begini caranya jadi NPWP

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengecek NIK Sudah Terintegrasi dengan NPWP atau Belum

29 November 2023

Begini Cara Mengecek NIK Sudah Terintegrasi dengan NPWP atau Belum

Kemenkeu akan segera menerapkan kebijakan NIK jadi NPWP secara penuh pada pertengahan 2024. Berikut cara cek NIK yang sudah tertintegrasi dengan NPWP.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memadankan NIK-NPWP

8 November 2023

Begini Cara Memadankan NIK-NPWP

Memadankan NIK-NPWP dilakukan paling lambat Desember 2023. Begini caranya.

Baca Selengkapnya

DJP Pastikan Kerahasiaan Data Wajib Pajak pada Skema Prepopulated

27 Oktober 2023

DJP Pastikan Kerahasiaan Data Wajib Pajak pada Skema Prepopulated

DJP memastikan bahwa kerahasiaan data yang berkaitan dengan wajib pajak akan terjaga saat skema prepopulated diterapkan.

Baca Selengkapnya

DJP Sebut Insentif Sektor Properti Tak Kurangi Penerimaan Pajak Negara

27 Oktober 2023

DJP Sebut Insentif Sektor Properti Tak Kurangi Penerimaan Pajak Negara

Insentif pajak properti yang ditanggung pemerintah berasal dari pajak masyarakat yang kemudian dibayarkan oleh Direktorat Jenderal Anggaran.

Baca Selengkapnya