Walikota Bandung Ridwan Kamil (RK), bersama dengan beberapa staf saat melakukan pengujian bis pariwisata Bandros yang telah diserah terimakan di Bandung, Jawa Barat (25/3). Ridwan mengelilingi kota untuk memantau kawasan mana saja yang harus dilakukan pemangkasan pohon dan pengaturan kabel listrik. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ternyata punya pengalaman yang tidak bisa dilupakan di Mall King's Shopping Center di Jalan Dalem Kaum-Kepatihan, Alun-alun Kota Bandung, yang terbakar pada Senin malam, 23 Juni 2014. Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengatakan bahwa pusat perbelanjaan Kota Bandung itu adalah tempatnya dulu berpacaran.
"Punya memori pacaran waktu dulu, sambil cari kain murah di sana," ujar Ridwan saat ditemui di Jalan Ganesha, Bandung, Selasa, 24 Juni 2014.
Pusat perbelanjaan legendaris Mall King's Shopping Center di Jalan Dalem Kaum, Bandung, dilalap si jago merah pada pukul 23.30 WIB. Hingga Selasa siang, 24 Juni 2014 ratusan petugas pemadam kebakaran (damkar) masih berjibaku menjinakkan api yang berasal dari lantai dasar gedung. (Baca: Kerugian Kebakaran King's Shopping Puluhan Miliar)
Untuk menjinakkan api, Pemerintah Kota Bandung menerjunkan belasan Damkar dibantu oleh Damkar Kabupaten Bandung, Damkar Landasan Udara Husein, Damkar Cimahi, dan elemen masyarakat lain. Sejumlah pasukan TNI dan kepolisian juga dikerahkan untuk membantu menyelamatkan barang-barang dagangan. Mereka juga menyiapkan truk untuk mengangkut barang-barang yang tersisa
Ridwan mengatakan petugas kesulitan memadamkan api karena titik api diduga berlokasi di bagian tengah lantai dasar. Lokasi itu adalah pusat jualan kain sehingga membuat api cepat menjalar dan mengeluarkan asap hitam pekat.
"Bentuk bangunan Mall King's itu gendut sementara titik apinya di tengah, dari ujung bangunan ke tengah itu gelap dan para petugas hanya bisa menyisir pelan-pelan lokasi yang terbakar," ujarnya. (Baca: Kebakaran, Pemilik Mal King's Rugi Miliaran)
Emil menambahkan, untuk kepentingan evakuasi dan penyelidikan kawasan Dalem Kaum-Kapatihan yang menjadi denyut perekonomian Kota Bandung itu ditutup sementara.
