Sejumlah PSK sebelum mengikuti upacara bendera di lokalisasi Gang Dolly, Surabaya, Senin 23 Juni 2014. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Ngawi - Jumlah personel Kepolisian Daerah Jawa Timur yang disiagakan di eks lokalisasi Dolly, Surabaya, dikurangi. Jika saat deklarasi penutupan tempat prostitusi itu pada Rabu, 18 Juni 2014, sebanyak enam satuan setingkat kompi yang diterjunkan, kini tinggal satu kompi.
“Pada hari kelima setelah penutupan (lokalisasi Dolly), jumlah personel yang mem-back-up di Polrestabes (Surabaya) kami kurangi,” kata Unggung saat mengecek jalur mudik Lebaran di perbatasan Jawa Timur-Jawa Tengah di Desa/Kecamatan Mantingan, Ngawi, Senin, 23 Juni 2014.
Personel Polda yang membantu tugas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya turut ditugasi untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi masalah setelah penututupan Dolly.
“Sekarang (lokalisasi Dolly) libur. Berikutnya dilakukan pencegahan saat (pekerja seks) pulang,” katanya. Polisi juga dilibatkan dalam sosialisasi penutupan lokalisasi. Terutama personel Polrestabes Surabaya. Personel Polda Jatim juga membantu.
Kapolda Jawa Timur berkunjung ke Ngawi untuk mengecek kesiapan jalur mudik dan mudik Lebaran tahun ini. Ada dua lokasi yang didatanginya di jalur Ngawi-Solo, yaitu perbaikan jalan di Desa Sawo, Kecamatan Karangjati, dan perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur di Desa/Kecamatan Mantingan.