Anggaran untuk Perempuan di Yogya Dipangkas

Reporter

Sabtu, 21 Juni 2014 22:01 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dana untuk perempuan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta dipangkas pada 2015. Anggota Komisi D DPRD DIY, Esti Wijayati mengatakan pos anggaran untuk pendampingan kelompok perempuan dipangkas dari Rp 4 miliar menjadi Rp 1 miliar.

"Tahun 2014 anggaran untuk perempuan tidak terserap dengan baik," kata Esti dalam acara diskusi publik bertema Basis Kemandirian Perkumpulan dan Revolusi KB yang digagas Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia di Hotel Sahid Rich Yogyakarta, Sabtu, 21 Juni 2014.

Esti mencontohkan penggunaan duit APBD yang tidak terserap dengan baik yakni pada program deteksi kanker dini pada perempuan. Menurutnya tidak semua perempuan mau diperiksa. Misalnya hanya 10 dari 60 perempuan yang mau mengikuti deteksi dini kanker.

Ia mengatakan duit untuk kesehatan reproduksi perempuan selama ini jumlahnya sedikit di DIY. Ini membuat sosialisasi hak kesehatan reproduksi tersendat. Dampaknya yakni perempuan di desa belum memahami pentingnya hak kesehatan reproduksi secara utuh.

Menurut Esti, perlu usaha keras untuk menyelesaikan persoalan kesehatan reproduksi perempuan. Belum semua anggota dewan di DIY peduli terhadap isu ini. Esti juga menyayangkan jumlah anggota dewan perempuan DIY terpilih 2014 yang berkurang, yakni dari 12 orang menjadi enam orang.

"Anggota dewan harus berjuang keras melindungi perempuan," kata anggota DPR 2014 terpilih ini.

DPRD DIY, kata Esti, telah menyusun sejumlah pearturan daerah yang bicara perlindungan perempuan dan anak. Pada tahun ini, DPRD DIY sedang membahas Peraturan Daerah tentang Perlindungan Korban Perdagangan Orang. Sedangkan, pada 2012, DPRD DIY telah mengesahkan Peraturan Daerah tentang Perlindungan Anak dan Perempuan.

Ketua Pengurus Daerah PKBI DIY, Budi Wahyuni, mengatakan masyarakat harus terus menagih janji anggota dewan peduli terhadap kondisi perempuan. Menurut dia, perlindungan hak reproduksi perempuan selama ini kurang memadai. Misalnya belum semua perempuan memperoleh pemeriksaan kesehatan organ reproduksi.

"Penolakan pemakaian kondom contoh perempuan belum peroleh perlindungan kebutuhan dasar kesehatan reproduksi," kata Budi.

SHINTA MAHARANI


Berita Lain
Ulang Tahun, Jokowi Kebanjiran Ucapan di Twitter
Kata Carrefour, Lebih Mudah Unilever Ketimbang UKM
Temuan BPK, Ahok Ingin Inspektorat Dicopot

Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

15 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

15 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

19 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

31 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

55 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

6 Maret 2024

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya