TEMPO Interaktif, Wellington: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan melakukan lawatan kenegaraan ke Selandia Baru selama dua hari pada awal April nanti. Ini merupakan kunjungan resmi pertamanya ke Selandia Baru usai ia terpilih sebagai Presiden RI. "Kami menyambut baik kedatangan beliau. Sebagai pemimpin pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat Presiden Yudhoyono mewakili era baru dalam [kancah] perpolitikan Indonesia," ujar Perdana Menteri Selandia Baru Helen Clark yang mengumumkan kepastian kunjungan ini kepada pers setempat, Senin (21/3) kemarin, seperti dikutip dari situs Beehive, PM Clark juga mengatakan, "Kami [pemerintah Selandia Baru] terkesan dengan komitmen Presiden Yudhoyono dalam proses reformasi dan demokratisasi [di Indonesia] dan karena itu pemerintah Selandia Baru mendukungnya."Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Primo Alui Joelianto yang dihubungi Tempo membenarkan rencana kunjungan Presiden Yudhoyono pada 2-3 April nanti. "Ini merupakan kunjungan balasan pemerintah Indonesia kepada pemerintah Selandia Baru," katanya, Kamis (24/3) kemarin. Dalam pertemuan bilateral tersebut kedua negara rencananya akan membahas Treaty of Amenity and Cooperation (TAC) dalam bidang keamanan dan pembangunan terutama di kawasan Asia-Pasifik. "Indonesia merupakan negara yang amat penting bagi Selandia Baru sebagai negeri terbesar di kawasan Asia Tenggara dan pemimpin di kawasan Asia-Pasifik," ujar Clark yang sudah dua kali melawat ke Indonesia yakni pada 2002 dan terakhir Januari lalu saat menghadiri "Special ASEAN Leaders' Meeting on Aftermath of Earthquake and Tsunami".Menurut Dubes Primo kerja sama itu diharapkan akan mendukung Masyarakat Keamanan Asean yang dibentuk dengan tujuan agar negara-negara anggota Asean dapat bekerjasama lebih erat dalam menghadapi ancaman terorisme. Sedangkan dalam hal pembangunan, seperti diungkap Primo, Selandia Baru selama ini menyumbang dana sebesar NZD 40 juta untuk program pembangunan selama lima tahun yang diprioritaskan untuk pengetasan kemiskinan dan pembangunan desa.Disamping itu materi pertemuan juga akan membahas peluang kerjasama dalam bidang ekonomi secara lebih mendalam, terutama dalam hubungan lalu lintas udara. Sebelum bertemu PM Clark, dalam lawatannya kali ini dijadwalkan Presiden Yudhoyono akan bertemu lebih dahulu dengan PM Australia John Howard di Canberra. Sebelum kembali ke Tanah Air, rombongan Indonesia yang diperkirakan berjumlah 60 orang itu juga berencana mengunjungi Republik Demokratik Timor Leste. Andree Priyanto (Selandia Baru)-Tempo
Indonesia dan Timor Leste Bahas Masalah Perbatasan hingga Kerja Sama Ekonomi
12 Januari 2023
Indonesia dan Timor Leste Bahas Masalah Perbatasan hingga Kerja Sama Ekonomi
Sejumlah isu dibahas dalam pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri Indonesia dan Timor Leste kemarin, seperti peluang meningkatkan kerja sama ekonomi dan penyelesaian batas darat antara kedua negara.