Dandim: Tak Ada Istri Tentara Diarahkan di Pilpres  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Rabu, 11 Juni 2014 20:00 WIB

Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso (ke-2 kiri) saat tiba di acara "Commanders Call, Perwira TNI se Garnisun Tetap I/Jakarta", di Jakarta,(24/02). Panglima meminta jajaran TNI se-Garnisun Jakarta untuk mengamankan Pemilu dan tetap menjaga netralitas

TEMPO.CO, Indramayu - Informasi tentang Komandan Kodim 0616 Indramayu memberikan pengarahan kepada ibu-ibu Persit atau istri tentara untuk mencoblos nomor 1 dalam pemilihan presiden 9 Juli mendatang dibantah Dandim Indramayu Letnan Kolonel CPN Asyik Rudianto, Rabu 11 Juni 2014.

"kemarin (Selasa, 10 Juni 2014) memang saya mengumpulkan anggota Persit," katanya. Namun acara tersebut dalam rangka pamitan karena dia mulai minggu depan sudah tidak lagi bertugas di Indramayu.

"Saya akan kembali ke habitat lama saya, yaitu sebagai penerbad (penerbang Angkatan Darat)," katanya. Dalam pertemuan tersebut, ibu-ibu Persit, menurut Asyik, memang diantar suaminya masing-masing. "Wajarlah kalau mereka diantar suami," ujarnya.

Asyik juga membantah bahwa dalam pertemuan itu dirinya mengarahkan ibu-ibu Persit untuk memilih calon presiden tertentu, termasuk untuk memilih pasangan Prabowo-Hatta. Saat itu dia hanya mengulangi arahan dan perintah dari Panglima TNI dan Kasad terkait dengan kenetralan TNI dalam pilpres tahun ini. "Saya juga berpesan kepada ibu-ibu Persit untuk memilih pemimpin yang sayang dan mengerti ke kita. Tidak ada menunjuk ke calon satu pun," kata Asyik.

Jika ada orang atau pihak tertentu yang memiliki rekaman terkait dengan pertemuan yang dilakukan Selasa kemarin, Asyik mempersilahkan untuk diputar ulang. "Mangga, diputar ulang," tuturnya.

Seperti diketahui, beredar pesan singkat yang mengatakan jika hari ini, Rabu, 11 Juni 2014, Dandim 0616 Indramayu mengumpulkan ibu-ibu Persit untuk mengarahkan memilih Prabowo-Hatta. Sedangkan Imam Petruk, yang mengirimkan SMS itu, saat ditelepon justru istrinya yang menerima. Istrinya mengatakan Imam Petruk sedang berada di Bandung.

Sang istri, yang tidak mau menyebutkan namanya, mengaku heran karena dirinya ditelepon orang banyak. "Saya hanya berteman dengan tim sukses Jokowi di Indramayu, yaitu Jarot dan Puad," katanya.

Dia pun bercerita, waktu pemilihan legislatif (pileg) lalu, ia pernah dikasih uang Rp 100 ribu untuk memilih calon legislatif dari Partai Gerakan Indonesia Raya. "Teman saya yang cerita. Kebetulan dia istri tentara," katanya. "Kalau sekarang diarahkan untuk memilih Prabowo dan Hatta, saya justru tidak tahu."

IVANSYAH

Berita terkait

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

23 Juli 2018

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal M. Sabrar menjelaskan soal pengangkatan menantu AM Hendropriyono, Andika Perkasa menjadi Pangkostrad.

Baca Selengkapnya

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

23 Juli 2018

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

Serah terima jabatan itu, kata KASAD Jenderal Mulyono, untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan dan penyegaran di tubuh TNI AD.

Baca Selengkapnya

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

22 Juli 2018

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

Tiga orang Letnan Dua Cpn, Puspita Ladiba, Feny Avisha dan Tri Ramadhani akan menjadi juru terbang perempuan pertama di lingkungan TNI AD.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

22 Juli 2018

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

Letnan Satu Cpn Alexius Darma menceritakan pengalamannya berlatih menerbangkan Helikopter Apache AH-64E tanpa melihat.

Baca Selengkapnya

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

22 Juli 2018

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

Para teknisi belajar mengenai seluk beluk helikopter Apache selama 6 sampai 8 bulan di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

21 Juli 2018

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

TNI AD mengandangkan delapan Helikopter Apache AH-64E terbarunya di Skuadron 11/Serbu, Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani.

Baca Selengkapnya

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

21 Juli 2018

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

Penerbang TNI AD yang telah menjalani pelatihan di Amerika selama 10 bulan sudah punya kemampuan menerbangkan Helikopter Apache.

Baca Selengkapnya

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

21 Juli 2018

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

Dibandrol dengan harga Rp 500 juta, helm pilot Helikopter Apache memiliki teknologi mutakhir. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

21 Juli 2018

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

Kecanggihan helikopter Apache AH 64 milik TNI Angkatan Darat tidak hanya terletak pada unitnya. Helmnya pun canggih.

Baca Selengkapnya