TEMPO.CO, Pekanbaru -- Dinas Perkebunan Provinsi Riau bersiaga menghadapi bencana asap menjelang masuknya musim kemarau. Instansi itu meminta semua asosiasi petani dan pengusaha perkebunan agar mewaspadai potensi kebakaran lahan.
"Kami berharap seluruh stake holder bidang perkebunan agar siap siaga dan berkoordinasi dengan petugas lapangan," kata Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulher kepada wartawan, Selasa, 3 Juni 2014.
Menurut Zulher, seluruh asosiasi perkebunan memiliki akses wilayah yang berpotensi mengalami kebakaran lahan sehingga menimbulkan bencana asap. Dia berharap kalangan pengusaha, seperti Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (GAPKINDO) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), ikut memantau serta mengawasi potensi kebakaran lahan.
Hal serupa ia juga minta kepada para petani swadaya dan plasma agar memantau potensi kebakaran di lahan yang mereka kuasai serta berkoordinasi dengan Dinas Perkebunan di wilayah masing-masing. "Jangan sampai koordinasi baru terjalin jika kebakaran telah meluas," ujarnya.
Peristiwa kebakaran hutan dan lahan membawa dampak buruk, baik ekonomi dan kesehatan, bagi warga Riau saban tahun. Bahkan, kabut asap sampai mengganggu negara tetangga, yakni Malaysia dan Singapura. Peristiwa kebakaran lahan Februari 2014 lalu menelan kerugian ekonomi mencapai Rp 15 triliun dan biaya operasi penanggulangan asap menelan dana Rp 164 miliar.
RIYAN NOFITRA
Berita Terpopuler:
Kate Middleton Menyelinap ke Hotel Sultan Brunei
PDIP: Tak Ada Perwira TNI di Tim Sukses Jokowi
Mari Pangestu Usulkan Visa Gratis ke Negara Muslim
Ahok Dilaporkan Kuasa Hukum Udar ke Mabes Polri
Berita terkait
Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia
7 November 2023
Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.
Baca SelengkapnyaPalangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?
9 Oktober 2023
Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaGreenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda
7 Oktober 2023
Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.
Baca SelengkapnyaGreenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia
7 Oktober 2023
Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.
Baca SelengkapnyaAsap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini
2 Oktober 2023
Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaDikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah
28 September 2023
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.
Baca SelengkapnyaKarhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman
29 Agustus 2023
Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya
20 Agustus 2023
Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).
Baca SelengkapnyaRibuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada
8 Juni 2023
Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.
Baca SelengkapnyaJaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California
26 September 2021
Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California
Baca Selengkapnya