Gambar Bahaya Merokok Akan Turunkan Jumlah Perokok  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Sabtu, 31 Mei 2014 16:27 WIB

Bentuk bungkus rokok produksi Indonesia dengan peringatan kesehatan bergambar yang diimport ke Brunei. Istimewa

TEMPO.CO, Surakarta - Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Chairul Rozak Nasution mengatakan pencantuman gambar bahaya merokok adalah terobosan luar biasa. “Selama ini hanya sebatas tulisan bahaya merokok,” katanya di sela rapat koordinasi Asosiasi Rumah Sakit dan Balai Besar Kesehatan Paru Indonesia di Surakarta, Sabtu, 31 Mei 2014.

Mulai 24 Juni 2014, bungkus rokok harus mencantumkan gambar bahaya merokok. Gambar itu mencapai 60 persen dari total luas bungkus. "Kami optimistis pencantuman gambar bahaya merokok bisa menurunkan jumlah perokok," ujar Chairul.

Menurut dia, dengan pencantuman gambar bahaya merokok, diharapkan masyarakat makin sadar kesehatan. "Bahwa merokok sama sekali tidak bermanfaat untuk kesehatan," katanya.

Chairul belum bisa mengukur penurunan jumlah perokok. Namun, ujarnya, yang terpenting ada upaya untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya merokok. Tantangan terbesarnya adalah karena perokok kebanyakan pecandu sehingga sulit untuk berhenti. “Tantangan lainnya harus berhadapan dengan industri rokok,” ujarnya.

Chairul mengatakan sudah banyak aturan yang dibuat Kementerian Kesehatan untuk mengurangi jumlah perokok. Selain soal pencantuman gambar, juga ada aturan pembuatan kawasan tanpa rokok. "Juga perlu penyediaan ruang khusus merokok di tiap instansi pemerintahan," ucapnya.

Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit dan Balai Besar Kesehatan Paru Indonesia Muhammad Syahril mengatakan asosiasi berjuang untuk kesehatan paru. "Kami memperjuangkan kesehatan paru masyarakat, juga penelitian dan pengembangan tentang kesehatan paru," katanya.

Dalam rangkaian kegiatan di Surakarta, dia mengadakan senam asma dan gerakan cap tangan sebagai kampanye stop merokok. "Target kami dapat 30 ribu cap tangan. Harapannya dapat rekor MURI," ujarnya.

Kepala Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta Sigit Priohutomo mengatakan ada berbagai upaya mencegah seseorang merokok. Selain kampanye stop merokok, sekarang ada metode hipnoterapi. "Sugesti di bawah alam sadar tidak selamanya negatif. Sebab, hipnoterapi bisa dipakai untuk membuat seseorang berhenti merokok," katanya.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

6 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

10 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

10 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

11 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

12 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

20 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

26 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya