8 Tahun Lapindo, 3.200 Berkas Belum Dibayar

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 29 Mei 2014 20:48 WIB

Seorang warga dengan wajah di penuhi lumpur berdiri di sisi tanggul seusai memasang puluhan patung manusia lumpur di atas lumpur Lapindo, Porong, Sidoarjo, (26/5). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Sidoarjo - Hari ini genap delapan tahun problem luapan lumpur Lapindo. Juru bicara Sekretariat Gabungan Korban Lumpur Lapindo, Khoirul Huda, menjelaskan berkas yang harus dilunasi oleh PT Minarak Lapindo Jaya berjumlah 13.200 berkas yang sudah diajukan oleh warga korban lumpur Lapindo Sidoarjo, Jawa Timur.

"Yang selesai diganti rugi dengan sistem jual-beli lahan sudah sepuluh ribu berkas, jadi tinggal 3.200 berkas yang belum," kata dia kepada wartawan saat jumpa pers di Perumahan Kahuripan Nirwana Village, Kamis, 29 Mei 2014. (Baca pula: Peringati 8 Tahun Lumpur Lapindo, Warga Istigasah)

Menurut Huda, sepuluh ribu berkas yang sudah selesai itu nominalnya berkisar Rp 3 triliun lebih, sedangkan 3.200 berkas yang masih belum selesai itu nominalnya berkisar Rp 780 miliar. "Tiap berkas itu macam-macam, ada yang masih sisa Rp 1 juta sampai Rp 1 miliar," kata dia.

Untuk melunasi ganti rugi itu, kata dia, Sekretariat mencoba melakukan komunikasi dengan pihak pemerintah untuk mendapatkan bantuan sebagai dana pinjaman kepada perusahaan. "Kami sudah berkomunikasi dengan Gubernur Soekarwo untuk pinjam dana talangan dari Bank Jatim," kata dia.

Namun komunikasi dengan Gubernur Jawa Timur belum mencapai titik temu hingga kini, sehingga dia akan tetap menunggu kebijakan dari gubernur hingga 30 Juni 2014. "Tanggal itu sesuai dengan deadline yang diberikan oleh Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo," ujar dia.

Dana talangan dari Bank Jatim itu, menurut Huda, diyakini dapat menjadi solusi karena sudah dilakukan pada 2009, yang mana perusahaan Minarak meminjam dana talangan kepada BRI. "Kami tidak mengajukan kepada BRI karena sudah tidak ada dukungan dari berbagai pihak seperti pada tahun 2009," kata dia.

Huda berharap kejadian tahun 2009 itu dapat terulang lagi dengan cara Gubernur Jawa Timur memerintahkan Bank Jatim untuk mengeluarkan danannya sebagai dana talangan. "Jadi nanti perusahaan langsung membayar utang kepada Bank Jatim, tidak kepada warga lagi," kata dia.

Saat itu, para warga korban lumpur Lapindo yang masih belum terlunasi banyak yang menyewa kos-kosan yang tersebar di daerah Porong dan Tanggulangin. (Baca juga: Kunjungi Korban Lapindo, Jokowi: Pemerintah Absen)

MOHAMMAD SYARRAFAH

Berita Terpopuler:
Kejutan Berlanjut, Serena Tergulung
Cadbury Berbabi, Muslim Indonesia Diminta Waspada
'Tukang Gesek' di Bus Transjakarta Tertangkap
Robert De Niro Blakblakan Ayahnya Gay

Berita terkait

Terpopuler: Jokowi Tambah Jabatan Luhut, Profil Satelit Satria-1 Senilai Rp 21,4 Triliun

21 Juni 2023

Terpopuler: Jokowi Tambah Jabatan Luhut, Profil Satelit Satria-1 Senilai Rp 21,4 Triliun

Berita terpopuler: Presiden Jokowi menambah jabatan Luhut Binsar Pandjaitan, profile Satelit Satria-1 senilai Rp 21,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Lapindo Belum Bayar Utang Rp 2 Triliun ke Negara, Kemenkeu Serahkan Penagihan ke PUPN

20 Juni 2023

Lapindo Belum Bayar Utang Rp 2 Triliun ke Negara, Kemenkeu Serahkan Penagihan ke PUPN

PT Minarak Lapindo Jaya belum membayar utang ke negara sebesar Rp 2 triliun. Kemenkeu serahkan penagihannya ke PUPN.

Baca Selengkapnya

Kabar Terbaru Penagihan Triliunan Utang Lapindo dari Kemenkeu

28 Januari 2022

Kabar Terbaru Penagihan Triliunan Utang Lapindo dari Kemenkeu

Sampai awal 2022 ini, masih belum ada kepastian soal pelunasan utang jatuh tempo Lapindo Brantas Inc. dan PT Minarak Lapindo Jaya kepada negara.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Lapindo Berkomitmen Lunasi Utang kepada Pemerintah

15 Juli 2019

Sri Mulyani: Lapindo Berkomitmen Lunasi Utang kepada Pemerintah

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bakal terus berkomunikasi dengan duo Lapindo terkait dengan utang mereka.

Baca Selengkapnya

Utang Lapindo Jadi Rp 1,76 T, Pemerintah Tutup Pintu Negosiasi

14 Juli 2019

Utang Lapindo Jadi Rp 1,76 T, Pemerintah Tutup Pintu Negosiasi

Secara aturan, pemerintah tidak mungkin melakukan negoisasi dengan Lapindo terkait utang-utangnya itu.

Baca Selengkapnya

Sampai Jatuh Tempo, Lapindo Baru Bayar Utang Rp 5 M ke Pemerintah

12 Juli 2019

Sampai Jatuh Tempo, Lapindo Baru Bayar Utang Rp 5 M ke Pemerintah

Utang keseluruhan Lapindo Brantas dan Minarak Lapindo Jaya ke pemerintah mencapai Rp773,38 miliar.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Komentari Soal Klaim Piutang Lapindo Rp 1,9 Triliun

26 Juni 2019

SKK Migas Komentari Soal Klaim Piutang Lapindo Rp 1,9 Triliun

SKK Migas membantah pernyataan Lapindo Brantas Inc dan PT Minarak Lapindo Jaya soal piutang kepada pemerintah senilai Rp 1,9 triliun.

Baca Selengkapnya

Reforminer Institute: Tak Perlu Resah Soal Piutang Lapindo

26 Juni 2019

Reforminer Institute: Tak Perlu Resah Soal Piutang Lapindo

Reforminer Institute: pemerintah tak perlu risau menanggapi tagihan piutang dari Lapindo Brantas Inc dan PT Minarak Lapindo Jaya Rp 1,9 triliun.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu: Utang Lapindo Rp 773,38 M Belum Termasuk Bunga

26 Juni 2019

Kemenkeu: Utang Lapindo Rp 773,38 M Belum Termasuk Bunga

Kemenkeu bakal mengundang Lapindo untuk membahas mengenai adanya klaim piutang mereka senilai tembus US$ 138 juta atau Rp 1,9 triliun ke pemerintah.

Baca Selengkapnya

Lapindo Klaim Tak Ada Penurunan Tanah di Pusat Semburan

22 Juni 2016

Lapindo Klaim Tak Ada Penurunan Tanah di Pusat Semburan

Lapindo memiliki 21 sumur di Lapangan Wunut dan 5 Sumur di Lapangan Tanggulangin, 3 di antaranya di Desa Kedungbanteng.

Baca Selengkapnya