Sultan HB X Ogah Temui Warga Tergusur Bandara

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 29 Mei 2014 18:17 WIB

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Yogyakarta - Penduduk Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang terancam digusur proyek bandara baru kecewa atas penolakan Sultan menemui mereka. Menurut mereka, sejatinya pemerintah DIY yang punya kewenangan memutuskan proyek bandara itu dilanjutkan atau tidak. Sedangkan pemerintah daerah hanya memberi fasilitas.

“Kalau bicara sama bupati, nanti dia berdalih bukan kewenangan dia memutuskan. Makanya kami ingin ketemu langsung dengan gubernur,” kata juru bicara paguyuban Wahana Tri Tunggal, Martono, Kamis, 29 Mei 2014. Paguyuban ini mewadahi penduduk yang terancam tergusur proyek bandara itu.

Sebelumnya, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X menolak menemui warga yang terancam digusur akibat rencana pembangunan bandar udara di Kulon Progo. Menurut Sultan, mestinya Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo, yang langsung menemui penduduk. Paguyuban itu menolak pembangunan Bandara Kulon Progo. “Saya belum akan menemui warga. Masa aku langsung? Kan ada prosedur,” kata Sultan, pada Rabu, 28 Mei 2014.

Sultan menjelaskan pemerintah DIY telah membentuk tim percepatan yang dipimpin Sekretaris Daerah DIY Ichsannuri. Tim terdiri dari berbagai bidang yang diampu instansi terkait dengan tugas masing-masing. Tapi, katanya, sosialisasi kepada warga di Kulon Progo mestinya dilakukan pemerintah daerah setempat.

Wong bupatinya saja belum sosialisasi kok. Masak opo-opo terus langsung aku. Opo dipecat kabeh wae?” kata Sultan.

Tapi, menurut Martono, keinginan mereka bisa bertemu Sultan agar Raja Keraton Yogyakarta itu tahu bahwa penduduk menolak pembangunan bandara. Juga Sultan bisa tahu langsung bahwa penduduk marah terhadap pemasangan patok di lahan mereka. Martono mengatakan, bisa jadi Sultan belum tahu penolakan mereka. “Biar Sultan tahu kalau kami menolak tanpa syarat,” ujarnya kemarin.

Sejauh ini, upaya paguyuban untuk bertemu Hasto telah dilakukan. Tapi, rencana itu mentok. Pemerintah Kulon Progo ngotot hanya wakil paguyuban saja yang berdialog dengan Hasto. Sebaliknya paguyuban menginginkan penduduk bersama-sama datang menemui Hasto dengan wakil mereka sebagai juru bicara.

Tapi, pemerintah Kulon Progo khawatir permintaan paguyuban itu bakal menimbulkan masalah keamanan karena mengerahkan massa. Kekhawatiran itu diakui Martono. “Pengurus (wahana) tidak bisa mengendalikan massa yang menolak,” kata Martono.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita utama:
Jokowi: Surat ke Kejaksaan Agung Hanya Fitnah
Gus Sholah Kritik Amien Rais Soal Perang Badar
MK Batalkan Undang-Undang Perkoperasian

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

5 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

6 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

9 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

12 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

13 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

15 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

22 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

24 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

33 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

35 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya