KPK Awasi Langsung Pelaksanaan Pilkada

Reporter

Editor

Selasa, 15 Maret 2005 17:39 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengawasi langsung pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi selama pemilihan. Dalam pengawasannya, KPK bekerja sama dengan Kepolisian dan Kejaksaan di setiap daerah yang menyelenggarakan pemilihan. Ketua KPK Taufiequrachman Ruki mengungkapkan pihaknya akan mengirim staf penyelidik KPK ke setiap daerah yang terindikasi terjadi korupsi saat proses pemilihan. "KPK akan mengirim staf penyelidik secara selektif ke daerah-daerah, syukur-syukur kalau sebelumnya ada laporan korupsi, kita akan berangkat dari laporan itu," ujar Ruki usai memimpin rapat koordinasi pencegahan tindak pidana korupsi dalam proses pemilihan kepala daerah dengan beberapa pejabat tinggi departeman terkait, Selasa (15/3), di gedung KPK, Jakarta. Menurutnya adanya laporan awal dari masyarakat akan memudahkan langkah pengawasan. Karena KPK tidak bisa mengawasi seluruh daerah karena jumlah anggota yang sangat terbatas. "Untuk 226 daerah, KPK tidak mungkin langsung mengirim seluruh stafnya," katanya memberi alasan. Sebagai upaya pencegahan korupsi, KPK segera mengirim daftar isian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada seluruh pimpinan dan anggota KPUD. KPK juga berencana menemui setiap KPUD guna mengingatkan mereka agar berhati-hati selama proses pemilihan. "Saya ingin himbau kepada KPUD untuk benar-benar menata proses pengadaan dukungan yang mereka lakukan, juga kepada para kandidat dan partai politik untuk mengurangi praktik politik uang," katanya. Dalam proses pemilihan kepala daerah, KPK melihat ada potensi terjadinya pidana korupsi, yaitu saat pemilihan dan pengadaan fasilitas pendukung pemilihan. Pada saat pemilihan, KPK menilai akan terjadi banyak praktik politik uang. Karena itu, selain mengerahkan aparat kepolisian dan kejaksaan di seluruh daerah, KPK berharap masyarakat turut membantu mengawasi jalannya pilkada. "Pengawasan masyarakat perlu ditingkatkan, karena kalau mengandalkan pejabat struktural, ini sudah klasik, akan selalu terjadi korupsi," paparnya sambil meminta kepada setiap institusi pemerintahan di daerah dan KPUD memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat guna melakukan pengawasan. Sunariah

Berita terkait

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

11 jam lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

1 hari lalu

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

KPK menyita aset yang diduga milik bekas Bupati Labuhanbatu, Erik Atrada Ritonga, di Kota Medan

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

1 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

2 hari lalu

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

Bekas Bupati Muna, La Ode Muhammad Rusman Emba, divonis tiga tahun penjara dalam kasus suap dana PEN (pemulihan ekonomi nasional)

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

2 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

2 hari lalu

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.

Baca Selengkapnya

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

2 hari lalu

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

Windu Aji Sutanto terbukti korupsi dalam kerja sama operasional (KSO) antara PT Antam dan PT Lawu Agung Mining 2021-2023 di pertambangan nikel

Baca Selengkapnya

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

Pembangunan tol MBZ (Mohamed Bin Zayed) diusut Kejaksaan Agung. Berikut profil Jalan Tol MBZ yang sebelumnya bernama Jalan Layang Japek II.

Baca Selengkapnya