Status Gunung Merapi Normal, Warga Tetap Waspada

Senin, 26 Mei 2014 04:03 WIB

Wisatawan menggunakan mobil Jip ketika mengikuti "Volcano Tour Merapi" di kawasan lereng Gunung Merapi, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, (29/12). Pada liburan Natal dan akhir tahun, jumlah wisatawan yang mengunjungi kawasan sisa erupsi Gunung Merapi 2010 meningkat hingga tiga kali lipat. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO , Yogyakarta: Meskipun Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah menyatakan status Gunung Merapi menjadi aktif normal, namun warga di sekitar gunung itu tetap waspada. Sebab, aktivitas kegempaan gunung api itu fluktuatif dan pendakian hanya diperbolehkan sampai di pos Pasar Bubar/Bubrah.

Seperti diketahui, BPPTKG menurunkan status Gunung Merapi dari waspada (level II) ke normal (level I) pada Jumat petang, 23 Mei 2014. Adapun sebelumnya status gunung tersebut sebelumnya naik dari normal ke waspada telah ditetapkan pada 29 April 2014 yang lalu.

"Meskipun status Merapi normal, warga di sekitar gunung tetap harus waspada, tetap tenang," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Subandriyo, Ahad, 25 Mei 2014. (Baca: Status Gunung Merapi Kembali Normal)

Ia menjelaskan, kewaspadaan akan adanya bencana geologi memang tetap ditanamkan di masyarakat yang tinggal dan berkegiatan di sekitar gunung itu. Tetapi saat ini karena statusnya normal, kekhawatiran akan erupsi sangat kecil. (Baca: Gemuruh Knalpot Harley Dikira Dentuman Merapi)

Kewaspadaan masyarakat juga terjaga karena setiap saat masih bisa terjadi letusan minor yang kadang tidak jelas gejala awalnya. Masyarakat tetap tenang karena letusan minor tidak akan menimbulkan bahaya bagi warga di sekitar Merapi melainkan hanya hujan abu tipis.

Subandriyo mengungkapkan, rekomendasi balai untuk pendakian hanya sampai di pos Pasar Bubar yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari puncak. Pendakian sampai ke puncak hanya diperbolehkan bagi peneliti guna kepentingan mitigasi bencana dan penelitian geologi.

Hal ini dilakukan setelah pengamatan sejak 2010 ketika erupsi minor atau kecil sering terjadi akibat kondisi puncak Merapi saat ini sudah terbuka. Dengan begitu, tak ada penyumbat pada diatrema yang membuat gas vulkanik terakumulasi.

Salah satu pelaku wisata jasa jip di lereng gunung itu, Ruswanto, menyatakan, dengan diturunkannya status dari waspada ke normal, masyarakat tidak lagi terlalu khawatir jika berwisata di lava tour. “Tapi kewaspadaan jelas tetap kami utamakan,” tuturnya.

Warga yang beraktivitas di lereng gunung itu juga harus waspada terutama para penambang pasir yang berada di sungai. "Para penambang pasir tetap memantau kondisi Merapi dan cuaca melalui radio komunikasi," kata Rahmat, salah satu penambang pasir di Argomulyo, Cangkringan, Sleman.

MUH SYAIFULLAH

Berita terpopuler:
BBM Subsidi di Timor Leste Laku Rp 10-15 Ribu

Selasa-Jumat, Hari 'Bebas Sapi' di Perbatasan

Bulan Depan, AirAsia Tutup Empat Rute Penerbangan

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

6 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

13 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

28 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

29 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

38 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

54 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

54 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

57 hari lalu

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

20 Februari 2024

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.

Baca Selengkapnya