TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur: Polisi Malaysia Senin (13/3) sore melakukan rekonstruksi kasus penembakan TKI illegal di Sungai Buloh Selangor. Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, pelaku penembakan bukan dari satuan polisi, tetapi diperkirakan anggota satpam (Armor Security Agency). "Bagaimana pun, kesesuaian akan dilakukan cross check lagi oleh pihak polisi Malaysia," kata Duta Besar RI Rusdihardjo kepada wartawan di kantornya.Sampai sekarang beredar kabar terhadap kasus itu. Ada yang menyebut para TKI itu berusaha melarikan diri, TKI dirazia di rumahnya dan juga kabar para TKI berniat mencuri. "Apakah itu betul-betul murni tindakan menggagalkan aksi pencurian dan para TKI itu berusaha melarikan diri juga belum bisa dipastikan. Dan kasus ini masih tetap dalam penyidikan polisi," katanya.Menurut Rusdihardjo, KBRI dan Polisi Di-Raja Malaysia (PDRM) akan bekerja sama menyelesaikankasus penembakan TKI illegal. "Kita pastikan pelakunya akan diusut terus dan pasti akan dihukum sesuai undang-undang yang ada." Juru bicara KBRI Kuala Lumpur Indra menjelaskan kita tidak boleh mempersalahkan TKI itu sebelum dibicarakan di mahkamah. "Dan KBRI akan mencari majikan korban penembakan supaya ditindak karena mempekerjakan TKI illegal." Menurutnya, kondisi keempat TKI asal Flores itu stabil dan tetap dalam perawatan pihak hospital Selayang Selangor.Menurut Koordinator Migran Care Alex Ongky, rekonstruksi itu tidak membantu sebab masing-masing pihak berbicara dalam versi masing-masing berdasarkan kepentingannya. Polisi tentu berusaha membela diri, demikian juga dengan satpam yang menuduh mereka melarikan diri atau TKI itu mencuri.Alex mengakui mempunyai rekaman pembicaraan dua orang saksi yang sempat lari dalam kejadianitu. Mereka menjelaskan beberapa petugas menyergap ketika pulang dari kerja pukul 23.00. "Kehadiran mereka tentu membuat kami kalang kabut dan mengelak, tetapi langsung melepaskan tembakan," kata Alex.T.H. Salengke - Tempo