Ratusan Petani Kelud Tuntut Pengembalian Lahan  

Reporter

Selasa, 20 Mei 2014 14:53 WIB

Ilustrasi. scpr.org

TEMPO.CO, Kediri - Sedikitnya 300 petani di lereng Gunung Kelud menduduki kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kediri, Selasa, 20 Mei 2014. Mereka menuntut pengembalian 59 bidang tanah yang menjadi obyek redistribusi PT Sumbersari Petung. Hal itu sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Kediri Nomor 363 Tahun 2000 tentang nama-nama penerima redistribusi tanah bekas perkebunan Sumbersari Petung.

"Pegawai BPN sengaja menahan dan menggelapkan tanah warga," kata Triyanto, koodinator aksi dari Serikat Petani Penggarap Tanah Bekas Perkebunan Sumbersari Petung, Selasa, 20 Mei 2014. (Baca juga: Kasus Tanah Dominasi Pengaduan di Jawa Timur)

Dengan mengendarai truk dan puluhan sepeda motor, para petani dari Desa Sempu, Babadan dan Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, ini melakukan aksi jalan kaki menuju kantor BPN di Jalan Veteran Kota Kediri. Kedatangan mereka disambut ratusan aparat Kepolisian dan kendaraan taktis water canon yang disiagakan untuk mencegah terjadinya kerusuhan.

Konflik tanah antara petani dan perusahaan perkebunan ini, kata Triyanto, sudah berlangsung lama. Pengadilan telah memerintahkan pengembalian 250 hektar tanah yang sebelumnya dikuasai PT SSP kepada masyarakat penggarap. Namun, hingga kini BPN selaku lembaga pelaksana sertifikasi tak kunjung menuntaskan pengembalian. Belakangan oknum BPN di lapangan justru memeras masyarakat penerima tanah dan saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian resor setempat.

Massa juga menuntut kejelasan 60 hektar lahan yang menjadi bagian redistribusi yang diduga digelapkan oleh pegawai BPN. Sebab, luas lahan yang telah didistribusikan kepada warga hingga saat ini masih jauh lebih kecil dari keputusan pemerintah. Diduga lahan-lahan itu diperjualbelikan kepada orang-orang tertentu di luar petani penggarap yang memiliki uang.

Kepala Tata Usaha Kantor BPN Kabupaten Kediri Tatang Haryadi menolak bertanggung-jawab atas raibnya tanah-tanah itu. Menurut dia, proses pengembalian tanah sepenuhnya adalah kewenangan Panitia Pengembalian Lahan (land reform). "Termasuk lahan seluas 59 bidang itu," katanya kepada pengunjuk rasa.

Soal 60 hektar lahan yang dinyatakan hilang oleh warga, kata Tatang, hal itu karena terpotong fasilitas umum, jalan, dan pemukiman penduduk. Sehingga ketika dilakukan pengukuran di lapangan terjadi selisih. Namun, penjelasan itu langsung dikecam warga. Mereka justru akan melaporkan BPN ke polisi atas tuduhan penggelapan lahan milik warga. (Baca: Polisi Terlibat Kasus Tanah, BPN Bandung Digeledah)

HARI TRI WASONO

Berita Lain:
Aburizal Terima Tawaran Menteri Utama dari Prabowo
Merchandise Beracun Piala Dunia Ada di Indonesia
Menit-menit Petinggi Artha Graha Hilang

Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

15 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

19 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

1 hari lalu

Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

RIbuan pesan masuk ke media sosial Nirina Zubir. Mayoritas berisi dukungan dan curhatan pengikutnya yang sama-sama menjadi korban mafia tanah

Baca Selengkapnya

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

2 hari lalu

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

PN Jakarta Barat telah memvonis eks ART Nirina Zubir 13 tahun penjara dalam perkara mafia tanah

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

2 hari lalu

Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

Wawancara eksklusif Tempo dengan Nirina Zubir seputar kasus dugaan mafia tanah yang melibatkan bekas ART ibunya

Baca Selengkapnya

Rapat Perdana di DPR, AHY Diberondong Pertanyaan soal Mafia Tanah

33 hari lalu

Rapat Perdana di DPR, AHY Diberondong Pertanyaan soal Mafia Tanah

Dalam rapat kerja perdananya dengan Komisi II DPR, AHY diberondong sejumlah pertanyaan soal mafia tanah.

Baca Selengkapnya

Cerita AHY Dua Minggu jadi Menteri ATR, Diberondong Aduan via Ponsel dan Medsos soal Mafia Tanah hingga..

51 hari lalu

Cerita AHY Dua Minggu jadi Menteri ATR, Diberondong Aduan via Ponsel dan Medsos soal Mafia Tanah hingga..

AHY mendapat pengaduan masyarakat soal mafia tanah ketika baru dua minggu menjabat Menteri ATR/BPN.

Baca Selengkapnya

Diberi Mandat Menteri ATR, AHY Blak-blakan soal 3 PR dari Jokowi

51 hari lalu

Diberi Mandat Menteri ATR, AHY Blak-blakan soal 3 PR dari Jokowi

AHY mengatakan ada tiga hal yang ditugaskan Presiden Jokowi kepada dirinya sebagai Menteri ATR sekaligus Kepala BPN.

Baca Selengkapnya

AHY Janji Berantas Mafia Tanah: Kalau Ada Masyarakat Kecil Dizalimi, Kita Bela Habis, Kita Harus Tegas

58 hari lalu

AHY Janji Berantas Mafia Tanah: Kalau Ada Masyarakat Kecil Dizalimi, Kita Bela Habis, Kita Harus Tegas

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan (ATR/BPR) Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyatakan komitmennya untuk terus memberantas mafia tanah.

Baca Selengkapnya