Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (tengah) bersalaman dengan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum PDIP, Megawati di kediamannya di Jl. Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/5). Dalam pertemuan tersebut dinyatakan telah ada persamaan visi dan misi antara Ical dan Mega, namun untuk kepastian keputusan koalisi Golkar dan PDIP harus menunggu hasil keputusan dari Rapimnas Golkar.TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO,Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya Akbar Tandjung pasrah dengan keputusan partainya dan Partai Demokrat mengusung Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dan anggota Dewan Pembina Demokrat sekaligus adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Pramono Edhie Wibowo, sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Akbar mengakui tingkat keterpilihan Aburizal-Pramono rendah. "Dalam politik, hal yang sebelumnya tak diperkirakan malah bisa muncul. Sekarang mau bagaimana lagi, terlepas dari elektabilitas dua nama itu yang tak tinggi, ini sudah menjadi keputusan politik partai," katanya saat dihubungi Tempo, Sabtu, 17 Mei 2014.
Menurut Akbar, duet Aburizal-Pramono bakal dibawa ke rapat pimpinan nasional Golkar dan Demokrat yang diselenggarakan pada Ahad, 18 Mei 2014. "Tapi rapimnas itu formalitas saja. Kejadian tadi malam itu sudah resmi." Saat ini yang bisa dilakukan Golkar adalah memikirkan cara menaikkan elektabilitas Aburizal-Pramono.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.