Soal Cawapres, PKS Permasalahkan Elektabilitas Hatta  

Reporter

Editor

Sugiharto

Sabtu, 17 Mei 2014 05:03 WIB

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto berbicara dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional(PAN) Hatta Rajasa dalam deklarasi Capres-cawapres di Rapat kerja Nasional PAN 2014 di Jakarta (14/5). TEMPO/Seto Wardhana.

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera mempertanyakan rencana Partai Gerindra mengusung Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa sebagai pendamping Prabowo Subianto. Juru bicara PKS, Mardani Ali Sera, mengatakan, sebagai anggota koalisi, PKS tidak pernah diajak membahas mekanisme penetapan calon wakil presiden yang akan disandingkan dengan mantan Komandan Jenderal Kopassus itu.

"Harusnya itu kita bahas bersama-sama dengan seluruh anggota koalisi mengenai mekanisme dan pola pengambilan keputusan cawapres ini," kata Mardani ketika dihubungi, Jumat, 16 Mei 2014.

Mardani khawatir koalisi tidak akan kuat jika mekanisme dan pola pengambilan keputusannya sepihak. Namun, jika prosedur sudah dijalani dan ada musyawarah bersama, PKS tidak akan mempermasalahkan pasangan Prabowo-Hatta. (Baca: SBY: Prabowo Pastikan Hatta Jadi Cawapres)

"Kita harus mulai dengan akuntabilitas dan disiplin terhadap aturan main, calon presiden dan calon wakil presiden kita bahas bersama-sama," katanya.

PKS mempertanyakan elektabilitas Hatta ketika dipasangkan dengan Prabowo. Menurut hasil analisis dari berbagai survei, kata Mardani, pasangan Prabowo-Hatta sulit menang. "Kita harus menyampaikan itu. Koalisi kan harus menang," ujarnya.

Mardani mengklaim persetujuan atas pasangan Prabowo-Hatta alot bukan lantaran PKS menyodorkan calon wakil presiden. Menurut dia, sedari awal partai berlambang padi dan bulan sabit kembar itu tidak menginginkan koalisi transaksional. "Untuk cawapres, PKS menyerahkan ke keputusan bersama dan calonnya itu bisa untuk meningkatkan elektabilitas," katanya. Kendati demikian, PKS tetap akan mendeklarasikan koalisi dengan Gerindra pada Sabtu, 17 Mei 2014. (Baca: Gerindra: PPP dan PKS Tak Persoalkan Hatta Rajasa)

Namun, ketika dimintai nama cawapres yang disetujui PKS, Mardani mengatakan partainya sudah memiliki tiga calon dari kalangan internal yang dipilih dalam Pemilihan Raya. Ketiganya adalah Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Ketua Fraksi PKS di DPR Hidayat Nur Wahid. Dari hasil survei, kata Mardani, Aher, sapaan Ahmad Heryawan, memiliki elektabilitas tertinggi di antara ketiga nama itu.

LINDA TRIANITA

Berita Terpopuler:
Puan Sebut Dirinya Calon Wakil Presiden

Pabrik HM Sampoerna Tutup, 2.500 Pekerja Di-PHK

Teka-teki Petinggi Negeri Tersangka Haji

Pemblokiran Kursi Cegah Ulah Calo Tiket Kereta

Ridwan Kamil Jadi Calon Wali Kota Terbaik Dunia










Berita terkait

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

31 Mei 2023

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

23 Mei 2023

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

24 Februari 2023

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.

Baca Selengkapnya

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

11 Januari 2023

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

Legislator asal PKS meyakini dari delapan fraksi di DPRD Kota Medan pasti terdapat yang mewacanakan Ranperda Kota Medan, terutama perilaku LGBT.

Baca Selengkapnya

Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

25 Desember 2022

Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

Budayawan Betawi Ridwan Saidi tutup usia hari ini, Minggu, 25 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota

21 Agustus 2022

Anies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota

"Kalau sudah selesai satu urusan, kita bersiap dengan urusan yang berikutnya," kata Anies Baswedan sambil mengutip Surat Al-Insyirah ayat 7

Baca Selengkapnya

Jabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta

21 Agustus 2022

Jabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta

Anies Baswedan mengatakan meski tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta selesai Oktober mendatang ia tidak akan meninggalkan Jakarta

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya

21 Agustus 2022

Anies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya

"Setelah selesai Oktober tuntas di Jakarta, besoknya ke mana habis itu?" tanya Anies Baswedan yang dijawab kader PKS dengan teriakan 'Presiden'.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema

21 Agustus 2022

Anies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema

PKS bakal memilih calon presiden dan wakil presiden yang memiliki karakter nasionalis-religius. Anies Baswedan masuk daftar

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Ubah Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, PKS: Puskesmas Bukan Pusat Kesakitan Masyarakat

5 Agustus 2022

Anies Baswedan Ubah Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, PKS: Puskesmas Bukan Pusat Kesakitan Masyarakat

PKS memuji Anies Baswedan yang mengubah nama rumah sakit jadi rumah sehat dengan mengatakan Puskesmas bukan Pusat Kesakitan Masyarakat.

Baca Selengkapnya