Warga Yogya Tak Ingin Sultan Nyapres  

Reporter

Jumat, 16 Mei 2014 17:10 WIB

Menlu Australia, Bob Carr (kiri) dan istri saat berbincang dengan Gubernur DIY, Sultan HB X (kanan), didampingi istri Sultan, GKR Hemas (dua kanan) di Kepatihan Yogyakarta, (15/7). Kedatangan Menlu Australia untuk mendekatkan hubungan dan membahas tentang beberapa kerja sama. ANTARA/Regina Safri

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 99 persen pesan pendek maupun telepon yang diterima adik Raja Keraton Yogyakarta, Gusti Bendara Pangeran Haryo Prabukusumo, menyayangkan apabila Sultan maju sebagai calon presiden.

Pesan dan telepon itu diterima Prabukusumo sejak beredar informasi Partai Demokrat akan mengusung Sultan sebagai calon presiden. “Saya yang dianggap dekat dengan Ngarso Dalem panen pesan pendek berisi protes dan ngeman. Masih ada 30 pesan pendek yang belum saya buka,” katanya lewat pesan pendek telepon selulernya kepada Tempo, Jumat, 16 Mei 2014.

Hingga saat ini Prabukusumo belum dipanggil Sultan berkaitan dengan usulan Demokrat yang mengusung raja sekaligus Gubernur DIY itu. Soal mendukung atau tidak, Prabukusumo seolah makan buah simalakama. “Kalau berita itu benar, saya maju kena mundur kena. Artinya, mendukung salah, tidak mendukung juga salah,” katanya.

Sebelumnya Prabukusumo pernah menjadi Ketua DPD Partai Demokrat DIY. Namun dia mengundurkan diri dan keluar dari partai berlambang mercy itu lantaran sikap Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak mendukung keistimewaan DIY. “Saya kira Ngarso Dalem paham betul dengan sikap dan sifat saya serta seluruh masyarakat DIY. Mereka sangat mencintai Ngarso Dalem,” kata Prabukusumo. (Baca: Sultan Nyapres, Jokowi Yakin Suara di Jawa Kuat)

Koordinator Sekretaris Bersama Keistimewaan DIY Widihasto Wasana Putra pun menolak tegas mendukung atau tidak wacana pencalonan itu. Alasannya, dia tidak mau mendikte Sultan yang dinilai mempunyai pertimbangan tertentu. “Negara ini sudah banyak kehilangan negarawan. Kami berharap Sultan tetap menjadi raja dan negarawan itu,” kata Widihasto kepada Tempo.

Untuk menjadi negarawan, menurut Hasto, tidak dengan bersinggungan pada politik praktis. Negarawan adalah guru bangsa yang menjadi rujukan sekaligus raja yang menjadi pengayom rakyatnya. “Karena kalau sudah berpolitik praktis, dekat kekuasaan. Terus nanti lupa dan bisa korup,” katanya. (Baca: Soal Capres Demokrat, Sultan: Perlu Negosiasi)

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita Terpopuler:
Puan Sebut Dirinya Calon Wakil Presiden
Ahok: Rekening Pribadi Tak Boleh Salurkan APBD
Pabrik HM Sampoerna Tutup, 2.500 Pekerja Di-PHK
Pemblokiran Kursi Cegah Ulah Calo Tiket Kereta
Teka-teki Petinggi Negeri Tersangka Haji






Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

3 Mei 2019

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

Dari data laporan ke KPU, dana kampanye yang digunakan Jokowi - Ma'ruf tercatat lebih banyak 2,8 kali lipat dibandingkan Prabowo - Sandiaga.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

13 April 2019

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

Kesiapan merujuk kepada pengalaman sebagian caleg saat pemilu 2014 lalu

Baca Selengkapnya