Abraham Samad memberikan keterangan pers terkait mantan Ketua Badan Pengawasan Keuangan (BPK) Hadi Purnomo menjadi tersangka di gedung KPK, Jakarta (21/4). Hadi Purnomo dijadikan tersangka saat menjabat menjadi Dirjen Pajak di Kementerian Keuangan periode 2002-2004. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Makassar - Aktivis Koalisi Masyarakat Antikorupsi di Makassar merespons positif niat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan membidik Abraham Samad sebagai pendamping Joko Widodo dalam pemilihan calon presiden 2014. "Kami mendorong Abraham berpasangan dengan Jokowi. Besok, kami akan dirikan posko sekretariat bersama," kata koordinator aktivis Djusman A.R., kepada Tempo, Minggu, 11 Mei 2014.
Menurut Djusman, langkah membentuk posko Sahabat Abraham dilakukan setelah para aktivis melakukan komunikasi dengan Abraham. Dia mengatakan Abraham memberi sinyalemen agar secepatnya melakukan sosialisasi. "Tidak mungkin kami bergerak jika tidak ada petunjuk," ujar Djusman. (Baca:Cerita Abraham Samad Masuk Daftar Cawapres Jokowi)
Peluang Abraham menjadi pilihan PDIP dan Jokowi sangat terbuka. Alasannya, kinerja Samad sebagai ketua Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memberantas korupsi tidak dapat diragukan lagi.
Dukungan masyarakat Sulawesi Selatan kepada Abraham, kata Djusman, sangat besar. Apalagi, Abraham dinilai memiliki kompetensi dan kapabilitas untuk menduduki kursi nomor dua di pemerintahan. (Baca: Prabowo Ingin Gandeng Abraham Samad, tapi ...)
Djusman mengatakan misi utama para aktivis antikorupsi mendukung Abraham karena visi dan misi menciptakan pemerintahan bersih sangat kuat. Menurut dia, posisi wakil presiden berfungsi untuk mendorong terciptanya kebijakan yang pro-antikorupsi di jajaran eksekutif. "Di manapun Abraham berada, visi dan misi antikorupsi akan terus melekat. Apalagi Abraham bukan berasal dari kalangan politikus," kata Djusman.