Beroperasi 2015, Kuliah di Universitas Papua Gratis

Reporter

Minggu, 11 Mei 2014 06:49 WIB

Sejumlah anak warga suku kawe bermain di tepi Laut Kawe di Kawasan Konservasi, Kepulauan Wayaq Raja Ampat Papua (14/05) Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Raja Ampat - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh optimis kampus 3 yang rencananya khusus untuk Fakultas Perikanan, Ilmu Kelautan, dan Pariwisata Universitas Negeri Papua sudah bisa beroperasi pada 2015. Karena letaknya yang sangat jauh dan merupakan kampus baru, Nuh mengatakan akan memberikan insentif ke mahasiswa yang mau kuliah di kampus yang terletak di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat itu.

"Beasiswa untuk kebutuhan mereka. SPP digratiskan. Dispensasi khusus supaya mau terlebih dulu ke sini," kata dia saat mengunjungi pembangunan Kampus 3 Unipa di Distrik Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, Ahad, 11 Mei 2014. Nuh menuturkan kampus ini nantinya dijadikan sebagai pusat ilmu kelautan dan perikanan di Indonesia. Mahasiswanya pun, menurut dia, tidak terbatas pada penduduk Indonesia saja. (Baca: Warga Papua Barat Belajar Membatik di Yogyakarta)

Dia menyadari Indonesia merupakan negara maritim namun pengetahuan dan minat para siswa untuk melanjutkan pendidikan dengan jurusan ilmu tersebut minim. "Kita tahu resource fish tidak banyak, kita ingin bangun teknologi di sini. Pariwisata juga," ujar mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November itu.

Pembangunan kampus 3 Unipa ini, kata dia, memang sengaja terpisah jauh dari kampus 1 untuk ilmu pertanian yang terletak di Manokwari dan kampus 2 khusus ilmu kesehatan/kedokteran di Sorong. Musababnya, Nuh ingin mahasiswa langsung menggunakan laboratorium alami di sekitar gugusan Pulau Raja Ampat. Terlebih lagi, Raja Ampat merupakan habitat terumbu karang terbesar dan terindah di dunia. "Lab-nya begitu besar, kita juga tergabung dalam konservasi segitiga karang dunia bersama Filipina dan Papua Nugini," ujarnya.

Rektor Unipa Suriel Mofu mengatakan kapasitas per jurusan untuk fakultas ini sekitar 60 hingga 70-an mahasiswa yang direkrut melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Mereka, kata dia, nantinya akan menempati kampus seluas 20 hektare yang lahannya merupakan bantuan dari pemerintah Raja Ampat.

Kampus itu bisa diakses dua jam dengan perjalanan menggunakan speedboat dari Dermaga Sorong atau sekitar empat jam menggunakan kapal feri menuju dermaga Bupati Raja Ampat. Tiba di dermaga Bupati, akan disambut ratusan bahkan ribuan ikan kecil maupun sedang yang sangat jelas terlihat di sekitar pantai. Terumbu karang yang indah juga tak kalah menarik perhatian. Dari dermaga menuju kampus, hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit menggunakan bus umum.

Pantauan Tempo, pembangunan kampus itu menebang ratusan pohon. Di sana, sudah ada 40 unit rumah untuk calon dosen. Sedangkan bangunan kampusnya sendiri masih berupa tiang-tiang yang terpancang. Ada satu ekskavator untuk meratakan lahan karena kontur tanah yang berbukit dan penuh dengan pohon serta semak. Saat perjalanan dari Dermaga Bupati menuju kampus, kanan-kiri jalan dipenuhi pepohonan dan semak belukar. Jalanan sudah beraspal. Rumah penduduk sangat jarang. Ada satu masjid yang terlihat masih baru, halamannya pun baru separo dipaving. Suasana masih sangat asri.

Surial mengatakan pembangunan kampus ini menggunakan dana dari otonomi khusus pendidikan Papua Rp 3,8 triliun per tahun. Tak hanya kampus, Surial juga bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk membangun infrastruktur seperti ketersediaan air bersih dan lainnya agar para dosen maupun mahasiswa bersedia mengajar dan kuliah di kampus itu.

LINDA TRIANITA

Terpopuler:

Jokowi: PDIP 18,95%, Ada Dinamika di Lapangan
Projo Kaltim Dikukuhkan di Balikpapan
Kampanye Hitam, Projo: Picu Bentrok Pendukung

Berita terkait

Penyelenggara Pesta di Depok Mengaku Ingin Rayakan Ulang Tahun

8 Juni 2022

Penyelenggara Pesta di Depok Mengaku Ingin Rayakan Ulang Tahun

Penjaga rumah menyebut peserta pesta di Perumahan Pesona Depok Estate 2, yang disebut sebagai pesta bikini, merupakan mahasiswa dan pelajar

Baca Selengkapnya

Harga Tiket Pesta Bikini di Depok Mencapai Rp 8 Juta

8 Juni 2022

Harga Tiket Pesta Bikini di Depok Mencapai Rp 8 Juta

Harga tiket untuk mengikuti pesta bikini di Perumahan Pesona Khayangan, Kota Depok, bisa mencapai lebih dari Rp8 juta per orang.

Baca Selengkapnya

Penggerebekan Party di Depok, Kasat Reskrim: Bukan Pesta Bikini, Hanya Joget

6 Juni 2022

Penggerebekan Party di Depok, Kasat Reskrim: Bukan Pesta Bikini, Hanya Joget

Polres Metro Depok buka suara soal penggerebekan pesta bikini di sebuah perumahan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gerebek Pesta Bikini di Depok, Peserta Hampir 200 Orang

6 Juni 2022

Polda Metro Jaya Gerebek Pesta Bikini di Depok, Peserta Hampir 200 Orang

Polisi meminta keterangan penyelenggara pesta bikini di Depok karena mengadakan pesta di perumahan dengan jumlah massa banyak tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Jonan Resmikan Pembangkit Listrik Mikro Hidro di Papua Barat

14 Februari 2018

Jonan Resmikan Pembangkit Listrik Mikro Hidro di Papua Barat

Menteri Energi Ignasius Jonan hari ini meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Warabiyai, Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Pangdam Kasuari dan Polda Papua Barat Jamin Keamanan 1 Desember

1 Desember 2017

Pangdam Kasuari dan Polda Papua Barat Jamin Keamanan 1 Desember

Pangdam mengimbau agar masyarakat Papua Barat tetap menjaga kedamaian pada 1 Desember 2017.

Baca Selengkapnya

Di Tambraw Umat Kristen Panitia Lebaran, Umat Islam Panitia Natal  

28 Juni 2017

Di Tambraw Umat Kristen Panitia Lebaran, Umat Islam Panitia Natal  

Toleransi antar-umat beragama di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, telah menjadi budaya turun-temurun yang terus dilestarikan hingga saat ini.

Baca Selengkapnya

Rumah Warga di Kabupaten Pegunungan Arfak Tertimbun Longsor

3 Maret 2017

Rumah Warga di Kabupaten Pegunungan Arfak Tertimbun Longsor

Warga meminta DPRD, pemerintah daerah, serta BPBD segera bertindak.

Baca Selengkapnya

Belasan Penduduk Papua Barat Derita Tumor Misterius  

24 Desember 2016

Belasan Penduduk Papua Barat Derita Tumor Misterius  

Tumor yang diderita 19 warga Kampung Kensi, Distrik Arguni Atas, Kabupaten Kaimana, Papua Barat, sudah berlangsung belasan tahun.

Baca Selengkapnya

Papua Kembangkan 20 Hektare Lahan Kopi Pegunungan Arfak

28 Juli 2016

Papua Kembangkan 20 Hektare Lahan Kopi Pegunungan Arfak

Pemerintah Provinsi Papua Barat mulai mengembangkan lahan
perkebunan kopi seluas 20 hektare di wilayah Kabupaten
Pegunungan Arfak.

Baca Selengkapnya