Gerindra: Isu HAM Prabowo kalau Diteruskan sampai Dosa Ken Arok

Reporter

Rabu, 7 Mei 2014 04:59 WIB

Ketua Dewan Pembina dan capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyampaikan orasi politiknya dalam peringatan Hari Buruh Sedunia yang diselenggarakan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta (1/5). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Suhardi santai menanggapi isu pelanggaran hak asasi manusia yang dilontarkan sejumlah aktivis kepada calon presiden yang diusung partainya, Prabowo Subianto. Menurut Suhardi, masalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang menempel pada nama Prabowo sudah selesai jauh-jauh hari.

"Sudah berkali-kali kami jelaskan bahwa Prabowo tak terlibat kasus penculikan dan pelanggaran HAM 1997-1998," kata Suhardi saat dihubungi Tempo, Selasa, 6 Mei 2014.

Sebagai buktinya, beberapa aktivis yang dikabarkan pernah diculik Prabowo malah bergabung dengan Partai Gerindra. Bahkan, dari berbagai survei yang pernah dilakukan Gerindra, tingkat ketertarikan masyarakat untuk mengulik isu pelanggaran HAM Prabowo sangat kecil, yakni sekitar 0,1 persen.

"Sementara yang paling besar (dari survei tersebut) keinginan masyarakat terhadap sosok pemimpin yang tegas dan berani, sekitar 40 persen," kata Suhardi.

Suhardi meminta masyarakat tak terus-menerus menggali masalah yang sudah selesai. Partai Gerindra, dia melanjutkan, lebih mengajak masyarakat untuk memikirkan solusi guna memperbaiki bangsa Indonesia ke depan.

"Kalau menggali terus kesalahan orang, bisa-bisa sampai ke dosanya Ken Arok," katanya. (Baca juga: Jejak Pelanggaran HAM Hambat Wiranto-Prabowo)

Sebelumnya, anggota LSM Imparsial, Al-Araf, berpendapat bahwa Prabowo Subianto tak laik maju ke arena pertarungan calon presiden mendatang. Sebab, menurut dia, capres dari Gerindra itu masih terbelit masalah pelanggaran hak asasi manusia pada 1998. "Jangankan jadi presiden, maju capres pun tak pantas," kata Al-Araf dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, kemarin.

Menurut Al-Araf, jika menjadi presiden, Prabowo juga akan kesulitan menyelesaikan masalah pelanggaran HAM pada masa lalu lainnya. Ia menilai orang yang terlibat dosa masa lalu seperti Prabowo enggan membeberkan perilakunya sendiri. Karena itu, Al-Araf meminta bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu membayar utang sejarah masa lalunya.



INDRA WIJAYA

Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

3 Mei 2019

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

Dari data laporan ke KPU, dana kampanye yang digunakan Jokowi - Ma'ruf tercatat lebih banyak 2,8 kali lipat dibandingkan Prabowo - Sandiaga.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

13 April 2019

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

Kesiapan merujuk kepada pengalaman sebagian caleg saat pemilu 2014 lalu

Baca Selengkapnya