Seorang pengawas memperhatikan siswa tuna netra yang sedang mengerjakan soal Ujian Nasional (UN) Bahasa Indonesia di salah satu Sekolah Luar Biasa di Jakarta,(5/5). TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Palangkaraya - Hari pertama pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin, 5 Mei 2014, diwarnai kebingungan para siswa saat mengerjakan soal bahasa Indonesia.
Hal ini terlihat saat Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Achmad Diran memantau sejumlah sekolah di Kota Palangkaraya, seperti SMPN 3 Bukit Batu di Kelurahan Tahai serta SMPN 15 Palangkaraya dan SMPN 5 Palangkaraya di Kelurahan Banturung.
Menurut Junaidi, guru SMPN 5 Palangkaraya, Menurut Junaidi, guru SMPN 5 Palangkaraya, kebingungan ini dipicu oleh adanya dua jenis soal, yakni yang menggunakan amplop (sampul) dan tidak. Sementara para siswa bingung ketika hendak menjawab soal, guru tidak tahu harus berbuat apa. Soal pada nomor 1-12 tidak bersampul, 13-38 bersampul, dan nomor 39-50 kembali tak bersampul.
“Karena itu, pelaksanaan ujian hari pertama ini sempat molor sekitar 15-20 menit karena kami harus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan. Baru setelah itu ujian berlangsung lancar,” ujar Junaidi.
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
15 Juni 2017
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
2 Mei 2017
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.