TEMPO.CO, Sidoarjo - Dua tahanan perkara penjambretan, MA dan YI, keduanya berusia 15 tahun, menjalani ujian nasional di Rumah Tahanan Kelas I Surabaya, Desa Medaeng, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. Kedua siswa Madrasah Tsanawiyah At-Tauhid Surabaya itu mengerjakan ujian di ruang rapat lantai dua. “Mereka diberi kesempatan untuk mengikuti ujian nasional,” kata Kepala Rutan Kelas I Surabaya Kadiyono kepada wartawan di rumah tahanan itu, Senin, 5 Mei 2014.
Menurut Kadiyono, sesuai dengan jadwal ujian nasional, pada hari pertama mereka mengerjakan soal Bahasa Indonesia. “Meski mengerjakan di rutan, mereka diwajibkan mengenakan seragam sekolah seperti biasanya."
Pengawasan dilakukan oleh petugas keamanan rutan dan utusan dari Dinas Pendidikan Surabaya agar mereka tidak melakukan kecurangan. ”Mereka memang mendapatkan pelayanan dan pengawasan khusus.”
Meski begitu, perkara yang menjerat mereka terus bergulir di pengadilan. Penjambretan mereka lakukan dengan bantuan seorang teman. “Satu orang lainnya siswa SMK,” kata Kadiyono.
Berdasarkan pantauan Tempo, kedua siswa itu terlihat sangat bersemangat mengerjakan soal. Tapi tak jarang mereka terlihat mengantuk karena berkali-kali menguap dan matanya memerah. Setelah mengerjakan soal, mereka keluar ruangan setelah menyalami para penjaga. Setelah itu, mereka kembali ke sel.
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
15 Juni 2017
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
2 Mei 2017
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.