Sofyan Djalil Wakili Sri Mulyani di Kantor Wapres  

Reporter

Jumat, 2 Mei 2014 22:58 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima kunjungan kehormatan Managing Director Bank Dunia Sri Mulyani di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/11/2011). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara periode 2007-2009, Sofyan Djalil, mengatakan Sri Mulyani tak hadir dalam rapat di kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 13 November 2008. Kata Sofyan, saat itu Sri Mulyani tak bisa hadir karena sedang berada di Amerika Serikat.

"Bu Ani enggak ada. Dia di Amerika," kata Sofyan kepada Tempo, Jumat, 2 Mei 2014.

Karena Sri Mulyani tak bisa hadir, Sofyan Djalil menggantikannya. "Saya sebagai wakil Menteri Keuangan atau Menteri Keuangan sementara," katanya. (Baca: Bailout 6,7 T, Sri Mulyani: Saya Bisa Mati Berdiri)

Meski di notulen tercatat bahwa Menteri Keuangan hadir, kata Sofyan, Sri Mulyani tidak ada. "Itu yang dimaksud saya," katanya.

Setelah menggelar rapat pada siang itu, para peserta--termasuk Wakil Presiden Boediono yang saat itu menjabat Gubernur Bank Indonesia--melakukan telekonferensi dengan Sri Mulyani pada malamnya. "Di rapat itu, Pak Boed (Boediono) menyampaikan bahwa Bank Century kalah kliring," katanya.

Sebelum bersaksi dalam sidang kasus Century dengan terdakwa mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya, Jumat, 2 Mei 2014, Sri Mulyani terus disorot ihwal peranannya. Terakhir, Sri Mulyani dicecar pertanyaan oleh jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi selama tujuh jam di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. (Baca: Sri Mulyani: Kualitas Data BI Sangat Mengecewakan)

Salah satunya adalah ihwal kehadiran Sri Mulyani dalam rapat dengan Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden RI pada 13 November 2008. Dalam notulen rapat, "Menteri Keuangan" tercatat hadir.

Sri Mulyani mengatakan, karena tak bisa hadir pada 13 November 2008, ia melakukan komunikasi jarak jauh dengan Boediono. Setelah itu, dia melapor kepada Presiden Yudhoyono bahwa kondisi perbankan nasional mengalami tekanan serius karena persoalan Bank Century. (Baca: Sri Mulyani Tak Ingin Krisis 1998 Terulang)

FEBRIANA FIRDAUS

Terpopuler
Ingin Ketemu Mega, SBY Harus Jawab Lima Pertanyaan
Begini Hukum Islam Versi Brunei
Panglima TNI Sidak Markas Kopassus, Ada Apa?
Pria Australia Mengaku Lihat Puing MH370 di Bali

Berita terkait

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

8 menit lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

6 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya