Nurcholis Madjid: Jangan Turunkan Mega, Tapi Jangan Dipilih Lagi
Reporter
Editor
Senin, 14 Juli 2003 14:18 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Cendekiawan muslim Indonesia Nurcholis Madjid meminta agar aksi-aksi demonstrasi belakangan ini tidak digunakan untuk menurunkan Presiden Megawati. Dikritik habis-habisan saja supaya kapok tapi nggak usah diturunkan. Nanti (tahun 2004) nggak usah dipilih lagi, kata Nurcholis kepada wartawan usai acara diskusi dengan Menteri Luar Negeri Inggris Jack Straw yang bertema Inggris dan Dunia Islam di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta, Kamis (9/1). Aksi-aksi unjuk rasa mulai marak sejak permulaan tahun 2003 ketika pemerintah memutuskan untuk menaikkan secara serempak harga bahan bakar minyak, tarif telepon, dan tarif listrik. Hari ini, gabungan pengusaha dan pekerja turun ke jalan mendesak pemerintah mencabut kebijakan itu. Jumat (10/1), mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa berencana juga turun ke jalan dengan alasan yang sama. Menurut Nurcholis, dalam sistem presidensiil seperti yang dianut Indonesia sekarang ini, kesalahan yang diperbuat oleh pemerintah akan mendapat ganjaran dalam pemilu yang akan datang. Itu gunanya sistem presidensiil, kata dia. Jika pemerintahan yang sekarang jatuh di tengah jalan-jalan, lanjut dia, maka tidak ada jaminan hal itu tidak akan diulangi oleh penggantinya. Lebih lanjut, ia meminta masyarakat untuk bersabar dalam menjalani sistem pemerintahan yang sedang dibangun sekarang ini. Kita berpihak kepada sistem dan bukan kepada Mbak Mega, tukas dia. (Budi Riza--Tempo News Room)
Berita terkait
Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga
5 menit lalu
Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga
Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.