Sopir Angkutan Umum di Singaraja Unjuk Rasa

Reporter

Editor

Rabu, 2 Maret 2005 18:01 WIB

TEMPO Interaktif, Singaraja: Para sopir angkutan umum di Singaraja, Bali, melakukan aksi unjuk rasa terkait kenaikan harga BBM, Rabu (2/3). Mereka mendesak Pemerintah Kabupaten Buleleng segera mengeluarkan aturan kenaikan tarif angkutan. Sebab kenaikan BBM jika tidak diimbangi dengan kenaikan tarif, penghasilan mereka akan semakin menurun.Aksi unjuk rasa dilakukan di dua tempat berbeda olehkelompok sopir yang berbeda pula. Aksi pertama terjadisekitar pukul 09.00 Wita. Para sopir angkutan kotaSingaraja datang ke Dinas Perhubungan Buleleng. "Kamidatang ke seni untuk menyampaaikan tuntutan kenaikantarif angkutan dalam kota," ujar Made Adnyana, salahseorang dari mereka.Sebelum pemerintah menaikkan harga BBM per 1 Maretlalu, angkutan dalam kota Singaraja Rp 1.500 perorang. Kini mereka menuntut agar dinaikkan menjadi Rp2.000 per orang. Khusus untuk pelajar, mereka bersediamemberi diskon 50% atau cukup membayar Rp 1.000 saja.Setelah para sopir angkutan kota menyampaikanaspirasinya di Kantor Perhubungan, selang 30 menitkemudian terjadi aksi serupa di batas timur KotaSingaraja. Mereka tertahan di sana karena sengajadiblokir polisi untuk tidak meneruskan aksinya kedalam kota. Mereka akhirnya diarahkan masuk ke KantorCamat Sawan.Untungnya para sopir yang berjumlah sekitar 50 orangitu mau mematuhi perintah polisi. Camat Sawan GedeWitama kemudian menelepon Kepala Dinas PerhubunganBuleleng Ketut Bagiada agar bersedia menerimapengunjuk rasa di Kantor Camat Sawan.Setelah tiba di Kantor Camat Sawan, Kadis Perhubungansegera membuka dialog. Ketut Bagiada menandaskan,pihaknya dapat memahami apa yang menjadi tunututanpara sopir. "Namun kami tidak bisa memberi jawabanhari ini. Sebab masalah ini baru akan kami bahas hariKamis besok," katanya.Menurut Ketut Bagiada, pada hari Kamis (3/3), pihaknyaberencana melakukan rapat khusus kenaikan tarifangkutan umum sehubungan dengan kenaikan harga BBM.Untuk itu pihaknya mengaku telah melayangkan surat keberbagai lembaga terkait untuk membahas kenaikan tarifangkutan umum di Buleleng. Pihak-pihak yang akandiajak bicara adalah Organda, DPRD Buleleng, JasaRaharja, serta perwakilan para sopir. Terkait dengan aksi unjuk rasa tersebut, KadisPerhubungan mengaku tidak terkejut. Hal itu dianggapsebagai sesuatu yang wajar. Bagiada malah berterimakasih karena aksi para sopir melakukan aksi unjuk rasasecara damai. "Kedua aksi yang dilakukan dua kelompokitu sangat simpatik. Mereka tak membuat kemacetanapalagi bakar-bakaran," ucapnya. Made Mustika-Tempo

Berita terkait

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

6 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

12 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

30 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

30 hari lalu

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

47 hari lalu

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.

Baca Selengkapnya

Dokter Magang Masih Mogok kerja, Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer

47 hari lalu

Dokter Magang Masih Mogok kerja, Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer

Sebanyak 20 dokter bedah dari militer bersama 138 dokter dari pusat kesehatan masyarakat akan dikerahkan untuk mengatasi mogok kerja dokter magang

Baca Selengkapnya

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

52 hari lalu

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

53 hari lalu

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

Pemerintah memastikan harga BBM bersubsidi ataupun nonsubsidi tak naik hingga Juni 2024. Apa sebabnya dan bagaimana konsekuensinya?

Baca Selengkapnya

20.000 Dokter di Korea Selatan Demonstrasi Besar-besaran Hari Ini

56 hari lalu

20.000 Dokter di Korea Selatan Demonstrasi Besar-besaran Hari Ini

Puluhan ribu dokter di Korea Selatan akan berdemonstrasi secara besar-besaran hari ini.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Perintahkan 13 Dokter Peserta Mogok Kembali Bekerja

56 hari lalu

Korea Selatan Perintahkan 13 Dokter Peserta Mogok Kembali Bekerja

Korea Selatan memerintahkan 13 dokter yang mogok kerja untuk kembali berpraktek. Jika tidak, mereka terancam pidana.

Baca Selengkapnya