Organda Buat Selebaran Kenaikan Tarif Angkutan

Reporter

Editor

Selasa, 1 Maret 2005 19:12 WIB

TEMPO Interaktif, Purwakarta: Puluhan sopir angkutan antar perkotaan Sadang, Purwakarta - Kalijati, Subang, Jawa Barat, melakukan aksi mogok, menolak kenaikan harga BBM. Sejak Selasa pagi (1/3), para sopir yang biasanya sigap menjemput penumpang, malah tampak memarkir seluruh kendaraannya, di Sadang Purwakarta. "Mendingan mogok dari pada jalan tetapi harus menanggung rugi," kata Endang, salah seorang awak angkutan antar kota berwarna hijau tua itu. Akibat mogoknya para sopir angkutan antar perkotaan tersebut, banyak penumpang menuju Sadang- Kalijati, Subang dan kebalikannya terlantar, terutama dari kalangan karyawan pabrik yang tidak memiliki kendaraan jemputan serta anak-anak pelajar. Padahal, mereka mengaku sama-sama dikejar waktu masuk kerja dan belajar. "Beginilah akibat BBM naik, semuanya harus ikut menanggung risiko," gerutu Asus, salah seorang siswa SLTA yang terletak di kawasan Sadang.Para awak angkutan antar perkotaan tersebut baru mau mengoperasikan kembali kendaraannya, sekitar pkl.11.00 Wib, menyusul adanya selebaran pengumuman yang disebarkan oleh Dinas Perhubungan dan Organda Kabupaten Purwakarta, yang membolehkan para sopir angkutan antar perkotaan menaikan tarif sebesar 20 persen. Dengan begitu, tarif angkutan antar kota yang semula Rp 4.500 naik menjadi Rp 5.400.Kebijakan serupa juga diberlakukan buat seluruh kendaraan jenis mini bis dan Elf. Sementara buat angkutan kota, Pemda Purwakarta, melalui keputusan sementara Bupati Lily Hambali Hasan,menetapkan tarif angkutan kota dari Rp. 1000 menjadi Rp. 1250 untuk penumpang umum. Sedangkan buat kalangan mahasiswa dan pelajar diberlakukan tarif baru Rp. 600 atau naik Rp.100 dari tarif yang berlaku semula Rp.500.Sekretaris DPC Organda Kabupaten Purwakarta Yanny Swakotama, menyebutkan tarif percobaan tersebut akan diujicoba selama satu pekan lamanya. "Jika dalam kurun waktu itu tak ada gejolak, Organda mendesak agar kenaikan tarif itu disyahkan menjadi sebuah keputusan Bupati," kata Yany. Keniakan tarif angkot sebesar 25 persen dan buat angkutan antar pekotaan rata-rata 20 persen itu, kata Yany melanjutkan, sudah disesuaikan dengan kondisi ekonomi riil masyarakat saat ini.Nanang Sutisna-Tempo

Berita terkait

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

2 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

5 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

9 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

11 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

12 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

14 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

18 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

19 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

20 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

23 hari lalu

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

Masyarakat menyoroti tiket mudik gratis yang diperjualbelikan, bagaimana respons Kemenhub? MTI pun memberikan kritik terhadap mudik gratis ini.

Baca Selengkapnya