TEMPO Interaktif, Palu: Dalam kurun waktu sepekan terakhir ini, warga Kota Palu dan sekitarnya mulai kesulitan memperoleh minyak tanah. Meski pihak Pertamina mendapat tambahan pasokan minyak tanah sebanyak 5 ton setiap harinya tapi itu belum cukup untuk melayani warga kotaPalu yang berpenduduk 250 juta jiwa. Warga dijatah tiap harinya hanya bisa membeli maksimallima literMurniati , warga Kelurahan Besusu Tengah yang ditemui Minggu pagi (27/2) kepada Tempo menjelaskan, sudah enam kios penjual minyak tanah yang didatanginya, namun tidaksatu pun yang berjualan. Semuanya kehabisan stok karena tidak adanya droping dari pangkalan minyak tanah. Ibu rumah tangga yang berjualan penganan ini,baru mendapatkan minyak tanah di Jl S Parman setelahberjalan kaki sekitar satu kilometer.Ny Rahma, warga Kelurahan Tatura, Palu Selatan, jugamengeluhkan mulai langkanya minyak tanah. Beberapa kiospengecer minyak tanah yang ada di sekitar rumahnya,sudah didatanginya, tetapi kehabisan stok. Terpaksa iamenggunakan sepeda motor ke pengecer-pengecer minyaktanah dan baru mendapatkannya di persimpangan Jl EmySaelan dan Jl Basuki Rachmat setelah antre cukup lama.Dari pemantauan dilapangan beberapa pangkalan minyaktanah, seperti di kompleks Pasar Masomba, Jl OttoIskandardinata, Jl Suprapto dan tempat lainnya, tampakditutup. Drum dan jerigen-jerigen kosong menumpuk dihalaman masing-masing pangkalan minyak tanah itu.Kalau pun ada pangkalan yang buka, mereka membatasiwaktu jualnya."Saya hanya mendapatkan dua jerigen kecil (20 liter)minyak tanah di Pangkalan Pasar Masomba setelah antrecukup lama. Kebanyakan yang tidak dapat, karena stoksudah habis," kata Daeng Janji, pengecer minyak tanahdi Jl Dr Soetomo.Mulai langkanya minyak tanah di pasaran Kota Palu itu,juga membingungkan Pemerintah Kota Palu, Sebab, saatini Kota Palu dan Donggala mendapat tambahan pasokanminyak tanah sebesar 5 ton setiap harinya dari pihakPertamina. Dengan tambahan itu total stok minyaktanah untuk Kota Palu dan Donggala menjadi 124 ton perharinya.Darlis-Tempo