TEMPO Interaktif, Jakarta:Hasil penelitian Lembaga Survei Indonesia (LSI) menjelaskan jika pemilihan umum dilakukan saat ini juga, maka Partai Persatuan Pembangunan hanya mendapat suara 2,6 persen.Dalam pemilu 2004, PPP memperoleh suara 8,16 persen atau berada di urutan ke empat. Lembaga ini mengusulkan perlunya regenerasi kepemimpinan di tubuh partai berlambang Ka'bah ini mengingat 80 persen pemilih lahir di atas tahun 1969. Hasil survei itu, Jumat (25/2) dipaparkan Direktur Eksekutif LSI Deny J.A di depan peserta Silaturahmi Nasional PPP di di Jakarta. Menurut Denny J.A, yang menjadi tim sukses pasanganSusilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla, survei itu dilaksanakan 1-6 Februari 2005 di seluruh Indonesia dengan 150 desa dan kota. Jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Metode penelitian menggunakan multystage random sampling.Di tempat yang sama, Usamah Hisyam ketua panitia Silatnas menyatakan dari rekomendasi LSI diperlukan adanya peruabahan-perubahan apabila PPP ingin bangkit menjadi partai yang lebih dipandang masyarakat. Bentuk perubahan yang diusulkan diantaranya masalah kepemimpinandan kepedulian PPP dalam membawa isu-isu yang dianggap penting oleh masyarakat."Hasil penelitian LSI ini merupakan penelitian yang akurat dan LSI sendiri diakui sebagai lembaga peneliti yang kredible. Dari hasil penelitian ini memberikan isyarat perlunya perubahan," kata Usamah, anggota tim sukses Susilo Bambang Yudhoyono, kepada wartawan.Menurut Usamah, proses perubahan termasuk pergantian kepemimpinan masih menunggu pandangan peserta Silatnas. "Muktamar dipercepat masih menunggu pandangan-pandangan dari peserta," kata dia.Usama menjelaskan apabila nanti disepakati adanya muktamar dipercepat akan mengikuti proses yang konstitusional melalui persetujuan perwakilan di bawah. "Muktamar dipercepat tidak lewat Silatnas, tapi mungkin kader-kader dapat meneruskan isunya melalui DPC atau DPW,"katanya.Yuliawati-Tempo