Petani Jawa Tengah Memburu Pupuk Urea  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 14 April 2014 20:00 WIB

Pupuk pusri. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Semarang - Petani di sejumlah daerah di Jawa Tengah mulai memburu pupuk urea lantaran kini tergolong langka. Padahal saat ini petani sudah mulai menanam padi. "Kelangkaan pupuk jenis urea sudah terjadi di Kabupaten Sragen, Demak, Semarang, dan sebagian besar kecamatan di Kabupaten Grobogan," kata Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Tengah Agus Eko Cahyono, Senin, 14 April 2014.

Dia menuding pemerintah tidak mengantisipasi datangnya musim tanam. Padahal, pada saat musim hujan lalu, banyak petani yang gagal panen karena sawah mereka terendam banjir. “Kelangkaan pupuk bukan karena suplai yang kurang lancar, namun tingginya kebutuhan membuat produsen tak punya stok di gudang,” ujar Agus.

Dia mengatakan, ketika kebutuhan terhadap pupuk meningkat, pemerintah justru mengurangi kuota sebesar 18,6 persen dari 800 ribu ton total kebutuhan pupuk urea di Jawa Tengah. “Pupuk urea seharusnya sudah tersedia di gudang, namun langsung habis saat produsen mengirimkan,” kata Agus.

Manajer Area Pemasaran Pusri Daerah (PPD) Jawa Tengah Sutisna membantah kabar bahwa terjadi kelangkaan pupuk urea. Menurut dia, selama ini pelayanan pembelian pupuk ke petani didasarkan pada verifikasi dan validasi dari dinas pertanian setempat. “Sehingga petani yang tak tercatat dalam RDDK (rencana defenitif kebutuhan kelompok) sulit mendapatkan pupuk,” kata Sutisna.

Ia menjelaskan, RDDK itu berlaku ketika kuota pupuk di Jawa Tengah telah dikurangi hingga 180 ribu ton pada 2014. Kelangkaan itu berdampak bagi sejumlah petani ikan yang selama ini memerlukan urea untuk tambak mereka. “Seperti di Kabupten Pati, ada laporan terjadi kelangkaan. Setelah saya cek, ternyata mereka peternak tambak,” kata Sutisna.

Menurut Sutisna, saat ini pupuk masih tersedia, namun distribusi dilakukan setelah ada rekomendasi dari dinas pertanian di daerah yang bertugas memverifikasi dan membuktikan kebenaran kebutuhan pupuk di lapangan. “Distributor di daerah takut melayani secara bebas tanpa keterangan dinas. Dikhawatirkan menimbulkan penyelewengan,” katanya.

EDI FAISOL

Berita terkait

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

4 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

7 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

7 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

18 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

29 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

32 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

32 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

41 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

44 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.

Baca Selengkapnya