Polisi Usut Pelecehan Seksual di Panti Asuhan

Reporter

Sabtu, 12 April 2014 06:05 WIB

Ilustrasi. tnp.sg

TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepolisian Resor Banyuwangi, Jawa Timur, mulai memeriksa penghuni panti asuhan Wisma Rini yang menjadi korban pelecehan seksual oleh S, salah salah pengurusnya. Dua dari lima korban yang diperiksa hari ini berinisial D dan Y, masing-masing berusia 16 tahun.

Pendamping korban dari Pusat Pencegahan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2PTPA) Banyuwangi, Nur Rois Amriyah, mengatakan korban diperiksa mulai pukul 13.00-14.30 WIB. "Korban dimintai keterangan terkait pelecahan yang dialami," kata Nur Rois, Jumat, 11 April 2014. (Baca: 6 Anak Panti Asuhan Banyuwangi Alami Pelecehan)

Rois menceritakan, kelima korban sempat menerima intimidasi dari pengurus panti karena melaporkan kasus tersebut ke kepolisian dan media massa. Namun, korban tidak akan mundur untuk melanjutkan kasus ini ke pengadilan.

Kepala Seksi Pengembangan dan Bimbingan Lanjut Panti Asuhan Wisma Rini yang kini berganti nama menjadi UPT Pelayanan Sosial Anak-anak Situbondo, Martanto, mengatakan telah memanggil S untuk dimintai klarifikasi. Hasilnya, S membantah melakukan pelecehan seksual kepada lima anak penghuni panti. (Baca: Dua Anak Panti Asuhan Samuel Alami Pelecehan)

S hanya mengakui pernah mencium anak-anak itu enam tahun lalu, saat mereka masih duduk di bangku sekolah dasar. Menurut Martanto, S bukan pengurus melainkan hanya pemilik kantin di dalam panti tersebut. "Istrinya yang menjadi staf di sini," kata dia.

Sudah sepekan ini, S dan istrinya telah pindah tempat tinggal. Sebelumnya mereka tinggal di panti selama belasan tahun. Meski membantah adanya pelecehan seksual, Martanto mengatakan siap untuk dipanggil penyidik. (Baca: Kasus Pelecehan Seksual di SMP 4 Karena Kepolosan)

Sebelumnya, enam anak perempuan yang tinggal di panti asuhan milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut mengaku dilecehkan oleh S. Kejahatan itu terungkap setelah lima korban melapor ke Kepolisian Resor Banyuwangi, pada Selasa, 8 April, dan Kamis, 10 April 2014. (Baca: Guru Ngaji Cabuli Belasan Muridnya)

IKA NINGTYAS

Berita terkait:


Satu TPS di Pidie Lakukan Pemilihan Ulang
Diduga Suap Pemilih, Caleg Demokrat Diadili
Pengusaha Praperadilkan Jaksa karena Ingkar Janji

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

34 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

37 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

38 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

40 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

41 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

53 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

58 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

58 hari lalu

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

58 hari lalu

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya