TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat Harry Azhar Azis mengatakan dana bantuan sosial (bansos) tetap harus dicairkan. "Tapi perlu diperketat pengawasannya," katanya saat dihubungi Tempo, Jumat, 11 April 2014.
Ia pun mempersilakan pemerintah mengaudit dana bansos di kementerian ataupun lembaga negara. Jika memang diperlukan, Harry melanjutkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa membuat unit khusus untuk mengawasi dan mencegah penyalahgunaan bansos tersebut.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani menyebut pemerintah akan meninjau ulang dana bantuan sosial. "Di sebelas kementerian dan lembaga," katanya di kantornya.
Menurut dia, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) mendominasi anggaran bansos. Sedangkan program bansos yang strategis adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), penerima bantuan iuran (PBI) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dan Program Keluarga Harapan (PKH).
"Ini kami nilai sebagai program andalan bansos," ujar Askolani. Ia mengungkapkan porsi anggaran program-program tersebut mencapai 86 persen dari pagu bansos sehingga dianggap signifikan.
Askolani menuturkan BOS dan Bantuan Siswa Miskin (BSM) diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama. Sedangkan PBI dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, sementara PNPM berada di bawah kendali Kementerian Dalam Negeri. "Yang lintas kementerian tidak sampai 14 persen. Kalau tidak ada halangan, itu akan di-review," kata Askolani.
MARIA YUNIAR
Berita terkait
DKI Berhasil Tagih 44 Fasos Fasum dari Pengembang Senilai Rp 4,8 Triliun
15 Oktober 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi meminta Bappeda untuk terus menagih kewajiban fasos fasum dari pengembang yang belum diserahkan ke Pemprov DKI.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Minta Pengembang Tidak Menunda Penyerahan Fasos dan Fasum
10 Oktober 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi meminta para pengembang untuk tidak menunda penyerahan fasilitas sosial atau fasos dan fasilitas umum.
Baca SelengkapnyaPemilik Ruko Serobot Bahu Jalan Sebut Beli Aset dari Jakpro, Ada Spanduk Protes Pembongkaran
24 Mei 2023
Aset Ferry dinilai sebagai ruko serobot bahu jalan, yang saat ini sedang menjadi sorotan publik.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Wajibkan Aset Baru DKI dari Pengembang Harus Bersertifikat
6 April 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi mewajibkan aset baru DKI berupa fasos dan fasum dari pengembang harus sudah bersertifikat alias legal.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Sebut DKI bakal Dapat Aset Baru dari Pengembang 3 Bulan Sekali
6 April 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi berujar Pemprov DKI akan menerima aset baru dari pengembang setiap tiga bulan sekali.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Sebut Banyak Fasos-Fasum yang Belum Diserahkan Pengembang ke Pemprov DKI
6 April 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengatakan masih banyak fasilitas sosial dan fasilitas umum yang belum diserahkan pengembang
Baca SelengkapnyaRencana Puskesmas Glodok di Belakang Novotel, DKI: Timbang Mendalam Kontribusi Pengembang
30 Maret 2023
Fitri Emawati Sutari mengatakan status tanah di belakang Novotel, Kelurahan Glodok yang diusulkan untuk Puskesmas belum jadi aset pemerintah.
Baca SelengkapnyaKota Depok Siapkan Parkir Off Street di Jalan Margonda, Kerja Sama dengan Swasta
14 Maret 2023
Dishub Depok berkoordinasi dengan Polres Metro Depok untuk pembuatan kantong parkir di Jalan Margonda
Baca SelengkapnyaWarga Depok Mengadu ke DPRD karena Dituduh Duduki Tanah Pemerintah
5 Januari 2022
Seorang warga Depok mengadu ke DPRD karena tanahnya disegel Satpol PP dan disebut menduduki aset milik pemerintah
Baca SelengkapnyaDemi Tambah Ruang Terbuka Hijau Jakarta, DPRD Siap Jadi Penagih Fasos Fasum
1 Maret 2021
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI memprioritaskan pembukaan ruang terbuka hijau di Ibu Kota.
Baca Selengkapnya