Ketua Umum dan Calon Presiden Prabowo Subianto menyapa ribuan simpatisan saat Kampanye Nasional Partai Gerindra di Stadion 10 Nopember, Surabaya (5/4). TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerakan Indonesia Raya Anwar Ende mengatakan pernyataan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto perihal pemimpin Jakarta yang dinilai penipu bertujuan memberikan gambaran kepada masyarakat. (Baca: Kata Amerika Soal Pencalonan Prabowo).
Menurut Anwar, Prabowo ingin menjelaskan bahwa menjadi seorang pemimpin haruslah jujur. "Yang namanya pemimpin itu kalau katakan A ya A, janjinya ditepati," katanya saat dihubungi, Senin, 7 April 2014. Jika tak jujur, kata dia, rakyat bisa dirugikan. (Baca: Prabowo: Indonesia Mau Dijadikan Negara Maling).
Meski demikian, Anwar tak mau menjelaskan siapa pemimpin yang dimaksud oleh Prabowo. Ia pun tak mengiyakan bahwa orang yang dimaksud adalah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. "Saya tak mau menyebut orang, nanti dibilang kampanye hitam," katanya.
Anwar juga tak mempermasalahkan jika Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang merupakan kader Gerindra, termasuk kategori pemimpin yang disebut itu. "Kalau wagubnya dinilai begitu, ya, silakan," ujarnya. (Baca: Pamor Prabowo dan Wiranto Terdongkrak Iklan).
Prabowo sebelumnya menyatakan Jakarta dilanda penyakit luar biasa, yakni penipu. Tidak hanya itu, Prabowo juga menyebut pemimpin Jakarta sakit. "Pemimpin-pemimpinnya sakit. Yang muncul pemain sandiwara, pemain watak, penipu semuanya." (Baca juga: Prabowo Bilang Pemimpin Jakarta Penipu, Ahok: Termasuk Saya Dong).
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.