Jumlah Minim, Caleg Perempuan Yogya Teken Kontrak Politik

Reporter

Kamis, 3 April 2014 18:29 WIB

Sejumlah peserta mengikuti jalan sehat caleg perempuan saambil membawa poster ketika pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Kawasan Bundaran HI Jakarta (30/3). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dari total 234 calon legislator perempuan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hanya 25 orang yang bersedia menandatangani kontrak politik. Mereka adalah calon anggota legislatif pada Pemilihan Umum 2014 untuk DPR, DPRD DIY, dan DPRD kota/kabupaten.

Penekenan kontrak politik itu difasilitasi Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) DIY. “Saya enggak tahu alasannya kenapa. Tapi mayoritas mereka adalah caleg baru,” kata Sekretaris Wilayah KPI DIY, Halimah Ginting, saat ditemui di sela aksi damai mendukung pemenuhan kuota 30 persen perempuan di legislatif di perempatan Kantor Pos Besar Yogyakarta, Kamis, 3 April 2014. (Baca: Angka Keterwakilan Perempuan di Parlemen Terus Meningkat).

Caleg perempuan inkumben yang bersedia meneken kontrak politik itu, menurut Halimah, hanya lima orang. Ia menjelaskan, tujuan pembuatan kontrak politik ini adalah membangun komitmen masyarakat sipil dengan partai politik dan caleg untuk mewujudkan politik yang berkeadilan gender. Sebab, berdasarkan hasil evaluasi KPI DIY, belum banyak anggota legislatif yang sensitif terhadap isu perempuan.

Penandatanganan kontrak politik dilakukan pada Februari lalu dalam sebuah lokakarya yang diadakan KPI DIY. Pesertanya adalah caleg-caleg perempuan dari DIY. Salah satu syarat menjadi peserta lokakarya itu adalah bersedia menandatangani kontrak politik.

Akhirnya, dari seluruh caleg perempuan yang diundang, hanya 25 orang yang bersedia membubuhkan tanda tangan. “Konsekuensinya, kalau melanggar kontrak, mereka harus mengundurkan diri atau berhenti menjadi anggota Dewan,” kata Halimah.

Dia menyebutkan jumlah anggota legislatif perempuan dari Pemilu 2009 hanya 9 persen dari total anggota Dewan. Padahal, dia melanjutkan, tanpa keterlibatan perempuan, Dewan akan kesulitan memperjuangkan kepentingan perempuan dan anak.

Melalui aksi damai yang diikuti sekitar 200 perempuan yang terdiri atas anggota KPI DIY dan caleg, dia berharap kuota caleg perempuan bisa dipenuhi. “Belum banyak perempuan yang berani maju sebagai caleg,” kata caleg DPRD Bantul dari PDIP, Ana Istanti, peserta aksi damai.

Salah satu alasan minimnya jumlah caleg perempuan adalah biaya politik yang besar. Tak heran, ada caleg perempuan yang terjebak dalam praktek politik uang agar dipilih.( Baca: Biaya Caleg Rp 700 Juta sampai Rp 1,1 Miliar).

Namun Ana memilih memaksimalkan modal sosial yang dia miliki. Dia menyatakan telah menyiapkan modal itu sejak 2011, yakni dengan membentuk kelompok-kelompok perempuan di tiap-tiap dusun di DIY. “Jadi enggak ujug-ujug nyaleg,” katanya.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Terpopuler:




Sering Marah-marah, Berapa Tensi Ahok?
Nyaris Separuh Pemilih Inginkan Jokowi Presiden
Keluarga Berlusconi Jual Sahamnya di AC Miilan

Berita terkait

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

Pemohon sengketa pileg hadir secara daring dalam sidang MK karena bandara di wilayahnya tutup imbas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

4 hari lalu

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

Mahkamah Konstitusi mulai menyidangkan 297 sengketa pemilu legislatif diiantaranya gugatan PPP dan caleg.

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

15 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

36 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

42 hari lalu

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

Hasto mengatakan partainya akan pasang badan guna memperjuangkan para caleg kritis PDIP untuk tetap masuk menduduki kursi parlemen.

Baca Selengkapnya

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

43 hari lalu

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak akan tinggal diam untuk membela caleg yang kehilangan suara dalam Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

43 hari lalu

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

PSI belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

44 hari lalu

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

MK mengungkapkan belum ada caleg dan parpol yang mendaftarkan sengketa hasil Pileg.

Baca Selengkapnya

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

45 hari lalu

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

PDIP menerbitkan intruksi pembatalan pelantikan calon legislator yang gagal memenangkan Ganjar-Mahfud di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

45 hari lalu

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.

Baca Selengkapnya