BPK: Masyarakat Jangan Tertipu Dana Bansos  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 2 April 2014 10:33 WIB

Ali Masykur Musa. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Ali Masykur Musa, menyatakan pihaknya sedang memeriksa penyaluran bansos menjelang Pemilu 2014. Sebelumnya, pada tahun anggaran 2012, BPK melansir penyimpangan triliunan dana bansos. Sebesar Rp 9,7 triliun dari total Rp 75,7 triliun dinyatakan tidak tepat sasaran dan sebesar Rp 1,3 triliun dicairkan, tapi tidak disalurkan. "Kalau tidak diperiksa, Rp 1,3 triliun itu tidak dikembalikan ke negara," ujar Ali Masykur di Jakarta, Selasa, 1 April 2014. (Baca: PPATK: Caleg Jangan Dompleng Dana Bansos)

Ia membenarkan bahwa modus penyimpangan dana bansos berulang. Pertama, bansos disalurkan ke lembaga yang tidak berhak menerima ataupun lembaga fiktif. Kedua, pemotongan dana bansos lantaran pihak pemberi dan penerima bersekongkol. Ketiga, bansos digunakan untuk kepentingan politik dan biasanya terkait pilkada. Masyarakat, menurut Ali Masykur, hanya mengetahui kalau bantuan tersebut berasal dari kepala daerah. "Padahal, sesungguhnya dari APBD dan APBN," ucapnya. (Baca: Modus Penyalahgunaan Duit Bansos Saat Pemilu)

Terkait temuan lembaganya itu, Ali mengatakan BPK menyarankan pemerintah menerapkan rambu-rambu. Di antaranya, mekanisme pencairan, penyaluran dan otorisasi pencairan anggaran bansos diselenggarakan secara ketat dan betul-betul ditujukan untuk lembaga atau yayasan yang membutuhkan. Hal ini penting sebab banyak proses penyaluran bansos yang dilakukan secara fleksibel.

Fleksibilitas semacam itu, menurut dia, bisa saja digunakan anggota DPR untuk mendulang suara di daerah pemilihannya. "Nanti dibagi-bagi bansos antara pemda dengan teman-teman DPR. Dapat berapa paket program sosial, bantuan sosial. Sambil reses, membawa itu, itu kan fleksibel," ujarnya.

Rekomendasi lainnya yang diajukan BPK, kata Ali, adalah penindakan atas bansos-bansos fiktif, khususnya untuk mencegah penyimpangan yang terjadi menjelang Pemilu 2014. Tapi, untuk situasi khusus seperti bencana alam, atau bantuan yang menyangkut keberlangsungan hidup rakyat miskin, dia menyatakan harus tetap berjalan.

MARTHA THERTINA

Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo| Lumpur Lapindo


Berita terpopuler lainnya:
3 Insiden Ini Bikin Heboh Saat SBY Berkampanye
PPATK Kritik Cara KPK Tangani Adik Ratu Atut
Telat Ngantor, Jokowi: Pemimpin Kok Diabsen
Kata Ahok Soal Sumbangan Rp 60 M Prabowo di Pilgub

Berita terkait

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

33 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

36 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

37 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

37 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

37 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

37 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

37 hari lalu

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

38 hari lalu

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

KPK telah melimpahkan berkas perkara tiga pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Papua Barat selaku penerima suap

Baca Selengkapnya

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

41 hari lalu

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp 2,5 triliun terkait penggunaan dana pada LPEI ke Jaksa Agung.

Baca Selengkapnya

Anggota BPK Nonaktif Achsanul Qosasi Didakwa Terima Suap Rp 40 Miliar Korupsi BTS, Siapa Nama Lain Pernah Disebut?

51 hari lalu

Anggota BPK Nonaktif Achsanul Qosasi Didakwa Terima Suap Rp 40 Miliar Korupsi BTS, Siapa Nama Lain Pernah Disebut?

Selain anggota III BPK nonaktif Achsanul Qosasi yang sudah menjadi terdakwa, terdapat beberapa nama pernah terseret korupsi BTS. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya